Bencana Kekeringan di Pamekasan Makin Luas

Kekeringan Pamekasan
Kekeringan. (Istimewa)

maduraindepth.com – Bencana kekeringan di Kabupaten Pamekasan meluas. Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) setempat mencatat, kekeringan melanda 325 dusun di 80 kecamatan yang tersebar di 11 kecamatan berbeda.

Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus mengungkapkan, tahun ini jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 71.302 kepala keluarga. Jumlah total tersebut tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

banner 728x90

Menurut Firdaus, sapaan Akmalul Firdaus, bencana kekeringan yang dialami Pamekasan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2018. Pada tahun ini, lanjutnya, bencana kekeringan dan kekurangan air bersih lebih luas.

“Jadi pada tahun 2018 lalu, total kekeringan hanya terdapat di sebanyak 310 dusun di 80 desa berbeda. Hanya saja pada tahun ini tersebar di 325 dusun, sehingga ada tambahan sebanyak 15 dusun dibandingkan tahun lalu. Ini yang dimaksud lebih luas dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.

Dari 80 desa terdampak, sebanyak 47 desa mengalami kekeringan dengan kategori langka. Sementara 33 desa lainnya berstatus kering kritis.

Dia menjelaskan, kekeringan langka yang dimaksud adalah setiap satu orang memiliki kebutuhan air di bawah 10 liter per hari. “Dalam artian jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer,” terangnya.

Sedangkan kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air mencapai 10 liter per orang setiap hari. “Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih,” lanjutnya.

Baca juga:  Korban Penipuan Uang Senilai 8 Miliar Blokade Bank BRI Cabang Pamekasan

Untuk mengatasi kekeringan ini, pihaknya tengah berupaya melakukan penanganan dengan melibatkan dinas terkait. Untuk jangka pendek, kata Firdaus, dengan cara menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan. “Itu sudah kami lakukan,” tandasnya.

Sementara untuk jangka panjang, pihaknya masih mengupayakan dengan cara berkomunikasi dengan instansi atau dinas terkait. Salah satunya penyiapan embung kecil di desa terdampak kekeringan. “Seperti yang disampaikan Pak Sekda beberapa waktu lalu,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *