maduraindepth.com – Banyak program bantuan sosial (Bansos) yang diselenggarakan pemerintah, nyatanya belum bisa meringankan beban seluruh masyarakat miskin. Seperti yang dialami para kuli pasir di wilayah Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Sumenep.
Meski berkehidupan serba kekurangan, banyak dari mereka yang ternyata belum tersentuh program bantuan dari pemerintah. Seperti yang diakui oleh Maimun, 45, warga Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan, Sumenep.
Maimun merupakan seorang janda yang harus menghidupi dua orang anak. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dia bekerja sebagai kuli pasir. Penghasilanya tidak banyak, pasir hasil kerjanya hanya dihargai Rp 100 ribu oleh pengepul.
Baca Juga: Kisah Nenek Jumanti: Hidup Sebatang Kara, Tidur Beralas Tanah
Meski kehidupanya serba terbatas, Maimun mengaku tak bisa menggantungkan hidupnya dan keluarga kepada siapapun, terutama kepada pemerintah Kabupaten Sumenep.
Sebab menurut dia, sejak bertahun-tahun lalu hingga saat ini, dia tidak pernah menerima Bansos dari Pemkab dalam bentuk apapun.
“Ya karena tidak ada bantuan dari pemerintah, dan kami memang tidak mendapatkannya, menjadi kuli pasir inilah cara kami bertahan hidup,” tutur Maimun kepada Maduraimdepth.com, Kamis (11/7).
Menurut dia, nasib serupa bukan hanya dialami oleh dirinya. Rata-rata, kata dia, kuli pasir di daerah tersebut memang didominasi oleh kaum hawa.
“Alasanya ya karna ekonomi. Kerja buat bertahan hidup,” katanya.
Dia berharap, pemerintah lebih memperhatikan nasib buruh kecil seperti mereka. (MR/AJ)