maduraindepth.com – Selama 2022, sebanyak 1.843 wanita berstatus janda di Sampang. Hal itu dikarenakan jumlah kasus perceraian yang diputus Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Sampang tercatat mencapai angka 1.843 perkara tahun ini. Sedangkan total kasus perceraian yang masuk ke instansi tersebut sebanyak 1.968 perkara.
”Laporan perkara yang diputus PA Sampang Januari sampai Desember 2022, cerai talak ada 504 dan cerai gugat sebanyak 1029 perkara,” ucap Rofiah, Panitera PA Sampang, Jumat (30/12).
Dia menyebutkan, dari banyaknya angka perceraian ini didominasi oleh kasus gugatan dari istri (Cerai gugat) sebanyak 1.102 perkara. Sedangkan perceraian yang diajukan suami (Cerai talak) sebanyak 547 perkara.
“Laporan yang masuk ke kami untuk cerai talak sejumlah 547, cerai gugat sebanyak 1.102 perkara. Tetapi tidak semuanya sudah diputus. Dari jumlah laporan tadi, ada 504 kasus cerai talak yang diputus oleh PA, sedangkan cerai gugat ada 1.029 perkara, ” imbuhnya.
Rofiah menyebut, dari 1.968 pengajuan, PA sudah memutus sebanyak 1.843 kasus. Artinya, ada 1.843 janda dan duda di Sampang atas kasus perceraian tersebut. Sedanghkan sampai saat ini masih ada 18 kasus yang sedang di proses.
”Ada beberapa kasus juga yang statusnya ditolak, tidak diterima, gugur atau dicoret dari register. Jadi tidak semua kasus pengajuan perceraian bisa diputuskan,” jelasnya.
Disamping itu, Rofiah juga mengatakan bahwa pasangan suami-isteri yang bercerai rata-rata masih berusia 20-40 tahun. “Faktor penyebab gugat cerai itu lumayan beragam, mulai dari pihak terlapor tidak bertanggungjawab untuk memberi nafkah atau soal ekonomi, KDRT dan masih banyak lagi,” pungkasnya. (Alim/AJ)
Klik Di Sini Untuk Mendapatkan Informasi Menarik Lainnya
