maduraindepth.com – Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya melaunching Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui Dinas Sosial (Dinsos) setempat, Kamis (14/11) di Museum Keraton Pendopo, sekitar pukul 10.00 WIB siang.
Acara tersebut dikemas dalam acara solusi, edukasi dan Launching BPNT tahun 2019 bersama masyarakat perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), camat se-Sumenep, Bank Indonesia (BI), dan bank Mandiri Kantor Cabang Sumenep.
Pelangsana Tugas (PLT) Kepala Dinsos, Koesman Hadi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Fakir Miskin, Moh. Zaini, mengungkapkan bahwa saat ini para perwakilan KPM akan menerima praktek langsung dari sistem baru BPNT oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank Mandiri.
“Saat ini, mereka diajarkan bagaimana nanti menggunakan ATM dalam mengambil bantuan mereka di e-Warung yang sudah berjalan ini,” kata Zaini disela-sela acara.
Dia mengatakan, dalam tahapan pencairan hanya turun di tahap pertama saja, yakni bulan September, sebab dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI masih dilakukan berbagi verifikasi.
“Yang baru cair itu masih tahap pertama, 110 nominalnya, itu untuk yang bulan September. Nah setelah itu kami akan terus berkoordinasi dengan Komensos RI agar cepat dicairkan di bulan selanjutnya,” terangnya sembari memberikan arahan kepada KPM.
Kendati begitu, dalam bantuan tersebut masih terbilang terisi dari dua macam pangan saja, yakni beras dan telur. Hal itu dikatakan A. Faizal Ashari Rambe, Kepala Subdivrey Bulog Wilayah Madura.
“Itu hanya beras dan telur. Kalau misalkan ada penambahan kami bisa belum tahu. Kami hanya khusus beras saja,” ucap dia.
Pendistribusian beras sendiri rencananya akan dilakukan minggu depan. Hal itu langsung dilakukan pembentukan tim untuk mengirimkan pangan yang sudah tersedia.
“Minggu depan kita insyaallah akan mulai pendistribusiannya. Mekanisme nanti kita akan tunjuk yang akan memasukkan ke e-Warung di setiap desa. Beras ini akan masuk ke e-Warung Sesuai dengan data dari Dinsos dan bank Mandiri,” jelasnya didepan awak media.
Diketahui, setiap KPM akan menerima sebanyak 110 ribu perbulan didalam ATM untuk dibelanjakan di e-Warung yang ada.
“Dananya 110 ribu per KPM per-bulan. Kalau kualitas pasti terjamin, dan itu akan direquest lagi untuk diambil para agen e-Warung,” jelas Faizal sapaan akrabnya ini
Sementara itu, Bupati Sumenep, Busyro Karim, mengatakan, apabila perubahan bantuan dari Beras Miskin (Raskin), Beras Sejahtera (Rastra), sampai BPNT diharapkan tidak mengubah kesejahteraan dalam membantu rakyat.
“Yang jelas adanya BPNT ini bisa memberikan jaminan lebih baik dari pada Rastra maupun Raskin yang telah dikembangkan beberapa tahun lagi,” tegasnya usai BPNT dilaunching.
Dia meyakini, adanya e-Warung tidak hanya sukses di daratan Sumenep saja, melainkan tembus sampai Kepulauan secara menyeluruh.
“Sekarang e-Warungnya sudah mencapai 402, sedangkan desanya yang terdaftar berjumlah 339, sudah lebih. Berarti ada satu desa yang lebih e-Warungnya. Ini masih belum selesai. Kalau memang suatu tempat masih butuh e-Warung pasti akan diberi,” tegas Bupati dua periode ini.
Disamping itu, Kepala Bank Mandiri Kantor Cabang Sumenep, Soni Minarsa, mengutarakan data yang dipegangnya saat ini sudah dirasa bagus. Sebab, respon masyarakat antusias dalam menyambut adanya BPNT itu.
“Kalau e-Warung yang terdaftar di bank Mandiri kan sudah 402 agen, dan yang sudah ada mesin edisi ada sekitar 330 e-Warung. Lalu 35 e-Warung yang masih dalam tahapan proses pemasangan mesin. 37 agen pertanggal 3 November kemarin sudah mendaftar,” ungkapnya sambil menunjukkan data.
Di memaparkan, apabila mekanisme edisi offline juga ada dalam pencairan dana. Karena tidak semua wilayah yang bisa dikatakan bagus sinyal. Pihaknya juga akan melakukan jemput bola l, apabila ada zona blankspot, baik daratan maupun Kepulauan.
“Kalau yang blankspot datanya terdiri dari beberapa kepulauan, yakni Kecamatan Batuputih kangayan, Cangkaraman, Gandung, Jukong-Jukong, Tembayangan, Timur janjang, Masa Kambing Pulau Masalembu,” paparnya kepada media ini. (MR/AJ)