banner 728x90

Warga Sampang-Pamekasan Cor Jalan Pakai Uang Sendiri, Pemerintah Hanya Jadi Penonton

Warga Cor Jalan Sendiri
Gotong royong warga Desa Terak–Rabasan saat pengecoran jalan penghubung, Rabu (20/8/2025). Hingga kini sudah terbangun 600 meter dari target 2 kilometer secara swadaya. (Foto: Purnawihadi/MID)

maduraindepth.com – Di tengah derasnya kucuran dana desa dan janji pembangunan, warga justru harus turun tangan sendiri membangun jalan penghubung antar desa. Pada Rabu (20/8/2025), masyarakat Desa Terak, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, bersama warga Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, bahu-membahu mengecor jalan sepanjang 2 kilometer.

Namun, hingga kini baru sekitar 600 meter yang terealisasi. Menariknya, sumber dana yang digunakan murni hasil swadaya dari petani, pedagang kecil, hingga dermawan yang rela menyisihkan rezekinya.

“Kalau menunggu APBD, realisasinya sering lambat. Makanya warga bergerak sendiri. Siapa pun yang mau menyumbang, kami sangat persilakan,” kata Abdul Muid, tokoh muda Desa Rabasan.

Gotong royong ini juga mendapat dukungan moral dari para ulama, termasuk Kyai Hasan Jauhari dari Proppo, Pamekasan. Semangat warga tak surut meski sempat diguyur hujan deras sehari sebelumnya.

Namun di balik semangat itu, terselip kekecewaan. Warga mempertanyakan prioritas pembangunan pemerintah. Jalan vital yang menghubungkan dua kabupaten ini justru luput dari perhatian.

“Kami kadang bertanya-tanya, sebenarnya kemana dana desa yang tiap tahun dikucurkan? Kok jalan sepenting ini harus dibangun dengan keringat rakyat sendiri?” keluh seorang warga.

Targetnya, jalan bisa selesai akhir tahun 2025 agar petani dan pedagang bisa segera menikmati akses lancar.

Pemandangan ini seolah menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah. Di saat warga rela bergotong royong demi kebutuhan dasar, justru anggaran miliaran rupiah sering tak jelas arahnya. (Poer/MH)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *