Sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sumenep, Husky CNOOC Madura Limited (HCML) kerap terlibat pada kegiatan sosial kemasyarakatan.
maduraindepth.com – Tepat pukul 07.25. Pelabuhan Cangkareman ramai aktivitas warga yang hendak menyeberang ke Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep. Begitu juga sebaliknya.
Pelabuhan yang berada di Kecamatan Bluto, Sumenep, ini berjarak sekitar 16 kilometer dari pusat Kota Keris. Aktivitas bongkar muat barang juga terlihat di pelabuhan Desa Aengbaja Kenek ini.
Beruntung, ombak cukup bersahabat. Lima menit kemudian, satu kapal layar motor (KLM) tancap gas meninggalkan pelabuhan. Kapal kayu dengan dominasi warna putih kombinasi hijau itu membawa 10 orang dari tim Relations HCML.
Pukul 08.15, KLM dengan nama lambung Terang Bulan ini sandar di Pelabuhan Pulau Gili Raja. Sejumlah warga menyambut. Sengaja datang menjemput.
Tujuan tim Relations HCML berkunjung ke salah satu pulau di Kota Keris ini, untuk memenuhi undangan Festival Kreasi, Inovasi dan Pelepasan Kelas Akhir Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jate. Perusahaan yang bergerak di bidang industri hulu minyak dan gas bumi (migas) itu menjadi pihak pendukung pada kegiatan tersebut.
Sebelum ke lokasi acara, rombongan mendapat sambutan musik saronen (Khas Madura) di kediaman Kepala Desa Jate. Sekaligus sarapan pagi. Menunya, khas kepulauan. Ya, seafood.
Acara dimulai. Rombongan lanjut menuju lokasi acara yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah klebun (Sebutan untuk kepala desa di Madura).
Penampakan di lokasi acara pelepasan kelas akhir sekolah dasar ini tidak biasa. Jarang terlihat pada acara-acara sekolah lain di Pulau Garam. Khususnya sebagai rangkaian lepas pisah siswa kelas VI SD.
Lantas apa yang membedakan? Ada belasan pasang sapi kerapan berjejer. Mengenakan pernak-pernik. Seperti dalam foto berikut.
Sapi-sapi itu didatangkan untuk saling unjuk skill dan kecepatan di lintasan kerapan. Memeriahkan rangkaian festival.
Sesampainya di lokasi acara, panitia menyambut tim Relations HCML dengan pengalungan bunga. Sejumlah pejabat daerah juga mendapat penyambutan serupa. Seperti Kapolres Sumenep, Kepala Dinas Pendidikan, Camat Giligenting (Mewakili Bupati), dan lainnya.
Tari moang sangkal menjadi sajian tari penyambutan tamu undangan. Sekaligus iringan musik tradisional.
“Festival kreasi, inovasi dan pelepasan kelas akhir ini berlangsung mulai tanggal 19 sampai 23 Juni 2023,” kata Kepala SDN Jate, Matniwan.
Acara lepas pisah tahun ini sengaja mengusung konsep berbeda. Mengangkat tema kearifan lokal. Lima hari gelaran, pihaknya merangkai sejumlah kegiatan. Mulai dari lomba lato-lato, jalan-jalan sehat, kerapan sapi betina, lomba masak seafood, karnaval budaya, wisuda, hingga pertunjukan ludruk Rukun Family.
“Tujuan kami adalah untuk menanamkan cinta budaya kepada anak didik. Agar mereka bisa menjadi generasi penerus yang melestarikan warisan budaya lokal ini,” ujarnya di sela-sela acara.
Usai acara kerapan sapi betina dan lomba memasak, tim Relations HCML lanjut beranjak kembali ke pelabuhan. Kembali berlayar menuju Pelabuhan Cangkareman.
Sebelum itu, Head of Field Relations HCML, Ali Aliyudin memaparkan, jika dukungan HCML pada festival ini sebagai bentuk kehadiran perusahaan terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan. Terutama di wilayah operasi.
Tujuannya, saling berbagi kemanfaatan. Juga, sebagai ajang silaturahmi dan mempererat jalinan komunikasi positif dengan masyarakat sekitar.
“Kami punya filosofi, to be a good neighbor to local community. Menjadi tetangga yang baik,” tuturnya.
Pukul 12.33, kapal yang ditumpangi rombongan bersandar di Pelabuhan Cangkareman. Setelah itu, tim Relations HCML melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya dan Jakarta. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini