maduraindepth.com – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) memberikan apresiasi terhadap Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang dijalankan SKK Migas bersama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) di wilayah Kabupaten Sampang.
Program ini dinilai berdampak nyata terhadap penguatan ekonomi desa serta peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
Selama dua hari, 3–4 Juni 2025, Ditjen Migas melakukan monitoring lapangan ke sejumlah titik lokasi PPM di Kecamatan Camplong dan Sampang. Kunjungan ini diikuti oleh perwakilan dari SKK Migas, HCML, Medco Energi, serta para pendamping PPM.
Salah satu lokasi yang ditinjau berada di Desa Taddan, Camplong. Di sana, HCML memberikan dukungan berupa mesin pengaduk dan alat press paving block. Program ini mendorong warga untuk memproduksi ribuan paving yang kini siap dipasarkan secara mandiri.
“Produksi paving sangat relevan untuk kondisi Madura yang panas. Selain alternatif pengganti aspal, ini bisa meningkatkan PAD Desa,” kata Gesit Prawatiningsih dari Ditjen Migas, Selasa (3/6/2025).
Gesit menekankan pentingnya kesinambungan program agar mendukung keberlanjutan usaha desa, termasuk BUMDes.
Rombongan juga mengunjungi lembaga pendidikan Zahrotut Tullab di Desa Banjar Talela, tempat HCML membangun pavingisasi halaman sekolah. Fasilitas ini dinilai membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih dan nyaman.
“Ke depan, program PPM harus tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi lokal. Jangan sampai berhenti hanya di seremonial,” tegas Gesit.
Sementara itu, Analis Senior SKK Migas, Herfan F. Pandeirot menyebut pavingisasi sebagai bentuk kontribusi konkret sektor migas terhadap pendidikan.
“Halaman sekolah yang dulunya becek kini bersih dan nyaman. Kami juga berharap ada program lanjutan seperti pelatihan dan beasiswa,” ujarnya.
Program PPM HCML tahun 2024 di Camplong mencakup enam desa. Di antaranya pengerukan akses nelayan di Desa Dharma Tanjung, rabat beton di Dharma Camplong dan Tamba’an, renovasi musala di Sejati, pavingisasi di Banjar Talela, serta pemberian alat produksi paving di Desa Taddan.
HCML melalui Sr. Officer Site Relations, Angga Nugraha, menyampaikan harapannya agar program PPM ini berkelanjutan dan manfaatnya makin luas.
“PPM ini jadi stimulan awal. Kami berharap masyarakat bisa kembangkan secara mandiri ke depan,” ujarnya.
Langkah HCML ini mempertegas bahwa sektor migas juga memiliki tanggung jawab sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat sekitar. (Poer/MH)