maduraindepth.com – Akibat dialihfungsikannya Lapangan Wijaya Kusuma menjadi taman, Persatuan Sepak Bola Sampang (Persesa) terpaksa menumpang lahan milik PT Garam.
Sekretaris Persesa, Nurus mengungkapkan, tim kesebelasan Kabupaten Sampang itu terpaksa meminjam lahan PT Garam karena lapangan yang biasa digunakan Persesa digusur untuk dijadikan taman. Sementara pemerintah daerah sendiri hingga kini belum menyediakan lapangan untuk olahraga sepak bola.
“Warga Sampang cinta Persesa, tetapi lapangannya tidak ada. Jadi kami terpaksa gunakan lapangan yang ada di Desa Krampon Kecamatan Torjun itu,” ujar Nurus pada maduraindepth.com, Kamis (25/8).
Sebenarnya Persesa tidak ingin ikut laga Liga Tiga. Hanya saja, kata Nurus, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengancam bakal menghapus Persesa. Akhirnya terpaksa ikut karena risikonya Kabupaten Sampang tidak akan memiliki tim kesebelasan sepak bola.
“Alasan kami tidak ingin ikut karena lapangan untuk latihan tidak ada, ya sudah kita pinjam saja,” ucapnya.
Terlepas dari itu, ia menyampaikan bahwa hasil seleksi pemain Persesa cukup membuat bangga warga Sampang. Pasalnya rata-rata pemain yang lolos seleksi merupakan putra daerah asli.
“Total peserta yang lolos seleksi ada 20 setelah menyingkirkan 30-an peserta lebih, 20 pemain yang lolos seleksi itu hanya satu yang dari Surabaya. Jadi 19 pemain merupakan orang Sampang asli,” ungkapnya.
Diketahui, saat ini pemain yang lolos seleksi sudah masuk ke jadwal latihan bahkan dimulai sejak akhir Juli. Adapun jadwal latihannya pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu pagi.
“Selama latihan para pemain dapat dikatakan semakin meningkat setiap harinya. Tempatnya tetap yaitu meminjam lapangan Krampon,” pungkasnya. (Alim/MH)