maduraindepth.com – Organisasi Pramuka Dunia (World Organization of Scout Movement) akan segera menggelar kegiatan berskala Internasional pada 14-16 Oktober 2022 mendatang. Kegiatan itu berupa Jamboree On the Air (JOTA) Nasional ke 85 dan Jambore On the lnternef (JOTI) Nasional ke 43 tahun.
Pelaksanaan jambore itu berdasarkan surat edaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ke seluruh Kwartir Daerah se Indonesia agar dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Kecuali, Kwarda Jawa Timur (Jatim) yang tidak tercantum dalam daftar edaran itu.
Rencananya, Kwarnas juga akan menyelenggarakan JOTA dan JOTI di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, dan Taman Mini lndonesia lndah, Jakarta. Jambore tersebut bakal diikuti anggota Gerakan Pramuka di seluruh lndonesia bersama Pramuka dari seluruh dunia.
Namun, pelaksanaan JOTA dan JOTI ini dinilai akan menjadi tangis duka bagi Pramuka Jatim. Sebab, tidak dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut, sesuai yang terlampir dalam surat Kwarnas nomor 1134-00-N tentang Pelaksanaan Kegiatan JOTA ke 85 dan JOTI ke 43.
Beredarnya surat edaran Kwarnas dengan tidak tercantumnya Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim dalam daftar organisasi Pramuka yang ada di 34 daerah atau provinsi tersebut mendapatkan komentar dari aktivis Pramuka Jatim. Tidak dapat berpartisipasinya Kwarda Jatim pada ajang nasional bukan hal pertama kalinya.
Aktivis Pramuka Jatim, Nurahmad meminta agar Kwarda Jatim mengambil keputusan yang tepat. Terkait Pramuka Jatim dalam segala persoalan. Khususnya nasib Pramuka Jatim ke depan.
“Saya tidak paham apa yang menjadi dasar Kwarda Jatim, sehingga tetap terjadi hal seperti ini lagi. Karena yang jadi korban jutaan Pramuka Jawa Timur,” ucapnya.
Nurahmad menambahkan, kegiatan JOTA dan JOTI ini merupakan satu-satunya kegiatan yang paling mudah untuk di ikuti oleh Pramuka Penegak dan Pandega. Meski berskala internasional, kebutuhan biaya operasional tidak terlalu besar.
“Harapan saya harus ada solusi yang pasti. Mengingat periode Kwarda Jatim masih tersisa tiga tahun. Saya menilai saat ini Kwarda Jatim bukan lagi sebagai pelindung atau pengayom Kwarcab se Jatim. Tapi malah menjadi beban bagi jutaan Pramuka se Jatim,” keluhnya. (*)
Kwarda Jatim seharusnya memberikan kesempatan kepada kwarcabnya walaupun absen khusus kwarda jatim, tetapi kesempatan anggota pramuka jatim hanya sebagai pendengar, sy menyayangkan betapa terharunya kegiatan internasional yg di tunggu2 diabaikan oleh kwarda jatim. sangat bodoh kwarda jatim, berarti sdh membunuh SDM sesaat pramuka di jawa timur, hal ini akan kami sampaikan kepada dinas pendidikan prov. Jatim dan khususnya ke gubernur jawa timur ada apa dengan kondisi kwarda jatim saat ini.