maduraindepth.com – Ratusan calon jamaah haji (CJH) di Sumenep membatalkan rencana keberangkatan ke Tanah Suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Tak hanya itu, ratusan calon jamaah bahkan ramai-ramai menarik ongkos biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, Chaironi Hidayat menjelaskan, sepanjang tahun 2022 tercatat ada 498 CJH yang membatalkan rencana untuk melaksanakan ibadah haji. Alasan para calon jamaah membatalkan keberangkatannya dikarenakan berbagai faktor.
Beberapa penyebab di antaranya terkait masa tunggu keberangkatan haji yang mencapai 35 tahun. Kemudian ada CJH di Sumenep yang batal berangkat karena faktor kesehatan, termasuk adanya rencana kenaikan biaya haji.
Dia menambahkan, banyak CJH yang mengganti rencana haji dengan umroh. Sebab bisa dilaksanakan kapan saja dan biaya lebih murah.
Terkait rencana kenaikan biaya haji, Kemenag Sumenep berharap pemerintah mempertimbangkan rencana tersebut. “498 orang membatalkan keberangkatan. Apa ini karena rencana kenaikan biaya ibadah haji? Kami masih menganalisa. Karena pembatalan keberangkatan sudah ada sejak lama,” paparnya.
“Kenaikan BPIH dan pengurangan subsidi itu masih berupa usulan yang akan dibahas di DPR RI,” sambung Chaironi Hidayat.
Kenaikan BPIH itu, lanjut dia, dipicu ketika pelaksanaan haji tahun lalu. Secara tiba-tiba, Pemerintah Saudi Arabia menaikkan biaya Masya’ir senilai 1.500 Real per jamaah.
“Kondisi inilah yang memicu adanya usulan untuk menaikkan BPIH pada pelaksanaan haji 2023,” tuturnya saat dikonfirmasi terkait biaya penyelenggaran ibadah haji di Sumenep. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini
