maduraindepth.com – Hutan mangrove memiliki banyak manfaat. Bukan hanya dari sisi lingkungan, tapi juga dari sisi ekonomi. Hutan mangrove bisa menjadi sumber penghasilan, salah satunya dengan cara dikelola sebagai destinasi wisata. Ekowisata Mangrove Lembung contohnya.
Kawasan hutan mangrove ini terletak di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura. Kawasan ini awal mulanya dibangun atas kegigihan Slaman, perintis ekowisata Mangrove Lembung. Luasnya mencapai sekitar 46 hektar.
Ada beberapa jenis tanaman mangrove yang sudah ditanam Slaman selama puluhan tahun. Dia bercerita awal mula melakukan konservasi hutan mangrove di tempat tersebut. Sekitar 1986 silam, tepatnya saat Slaman masih duduk di bangku kelas VIII SMP, hingga kini.
Slaman mengatakan, upaya yang dilakukannya itu untuk menjaga lingkungan dari kerusakan akibat abrasi. Karena saat itu jumlah pohon mangrove di pesisir Desa Lembung masih sedikit. Namun kini, kawasan hutan Mangrove Lembung banyak dikunjungi. Baik wisatawan maupun pelajar dan mahasiswa yang hendak melakukan penelitian.
“Tepatnya pada tahun 2019 Mangrove Lembung resmi dibuka menjadi ekowisata, dengan bangunan jembatan sekitar 400 meter menuju ke arah laut,” pungkasnya. (MID27/*)