Tim Pengabdian Unija Gelar Penguatan Kapasitas Produksi dan Manajemen Sentra UMKM Kerajinan Keris

tim pengabdian unija sumenep penguatan produksi keris
Tim pengabdian masyarakat Universitas Wiraraja. (Foto: IST)

maduraindepth.com – Tim pengabdian masyarakat Universitas Wiraraja (Unija) menggelar penguatan kapasitas produksi dan manajemen sentra UMKM Kerajinan Keris di Sumenep. Kegiatan itu yang digelar pada Rabu (9/8) itu sebagai upaya mendorong perkembangan ekonomi lokal dan pelestarian budaya di Kabupaten Sumenep, Madura.

Tim pengabdian masyarakat dari Unija terdiri dari Hafidhah, Dr Mohammad Herli, Miftahol Arifin, dan Auliana Diah Wilujeng, dari POLTERA Madura telah berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian bertajuk “Penguatan Kapasitas Produksi dan Manajemen Sentra UMKM Kerajinan Keris”. Kegiatan itu dilaksanakan berdasarkan pendanaan yang diberikan oleh DRTPM Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

banner 728x90

“Keris, sebagai lambang kebudayaan dan tradisi, bukan hanya menjadi suatu objek seni, melainkan juga sebuah simbol yang menceritakan sejarah dan kearifan lokal. Namun, potensi ini sering kali terhalang oleh berbagai tantangan, termasuk kendala dalam produksi, manajemen, dan akses pasar yang terbatas. Dalam konteks ini, kegiatan pengabdian diarahkan untuk memberikan solusi nyata kepada pelaku UMKM kerajinan keris, sehingga mereka dapat beroperasi secara lebih efektif dan berdaya saing,” ujar Hafidhah, salah satu anggota tim pengabdian.

Diterangkan, urgensi dari kegiatan ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Mengingat, sektor UMKM kerajinan keris memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi lokal. Dengan memberikan bantuan dalam hal produksi yang lebih efisien, manajemen yang lebih terstruktur, dan pemasaran yang lebih luas, pelaku UMKM memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.

Selain itu,, upaya ini juga berkontribusi dalam pelestarian budaya. Keris memiliki tempat istimewa dalam sejarah dan identitas Kabupaten Sumenep. Melalui penguatan kapasitas pelaku UMKM, kata dia, keris tidak hanya menjadi suatu objek seni, tetapi juga menjadi penghubung antara generasi muda dengan warisan budaya leluhur.

Baca juga:  Ada yang Beda pada Jamasan Keris Aeng Tong-tong dan Pusaka Keraton Sumenep Tahun Ini

Sanamo, salah satu peserta pelatihan dan pengrajin keris mengaku senang dengan adanya pelatihan tersebut. “Kami merasa sangat terbantu dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang kami peroleh. Ini membuka peluang baru bagi kami untuk berkembang,” tuturnya.

Dia menambahkan, pelatihan tersebut membawa perubahan besar dalam cara kami melihat bisnis. “Dulu, kami hanya fokus pada pembuatan keris, tapi sekarang kami juga mengerti pentingnya manajemen dan pemasaran,” ungkapnya.

Berikut Beberapa Hasil Pelatihan Penguatan Kapasitas Produksi dan Manajemen Sentra UMKM Kerajinan Keris di Kabupaten Sumenep

Salah satu hasil yang signifikan dari pelatihan ini yaitu efisiensi produksi. Pelatihan manajemen produksi membantu pelaku UMKM dalam mengoptimalkan proses produksi sehingga mengurangi pemborosan waktu dan bahan baku. Pada aspek efisiensi produksi dan manajemen, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tim dari Universitas Wiraraja telah memberikan dampak yang signifikan bagi para pelaku UMKM kerajinan keris di Kabupaten Sumenep.

Sebagian besar pelaku UMKM sebelumnya menghadapi kendala dalam mengatur dan mengoptimalkan proses produksi mereka. Namun, melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif, mereka berhasil memahami prinsip-prinsip manajemen produksi yang efektif. Salah satu inovasi yang di introduksi adalah penerapan metode tempa dengan alat mekanis, yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan dalam proses produksi.

Para pelaku UMKM diajarkan untuk penggunaan mesin tempa mekanis dimana lal ini tidak hanya mengurangi biaya produksi, tetapi juga meningkatkan efisiensi waktu dan sumber daya yang digunakan. Selain itu, pelatihan manajemen juga mencakup aspek perencanaan produksi, pengendalian kualitas, dan manajemen persediaan. Para pelaku UMKM diberikan pemahaman tentang pentingnya merencanakan produksi dengan matang, mengawasi kualitas produk secara ketat, serta menjaga ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang tepat. Dengan penerapan prinsip-prinsip ini, mereka mampu menghindari kelebihan persediaan yang tidak efisien dan menjaga konsistensi mutu produk.

Baca juga:  Kemenag Sampang : Pengikut Tajul Satu Persatu Akan Menyampaikan Ikrar di Hadapan Kyai dan Saksi

Pentingnya manajemen yang baik juga ditekankan dalam pelatihan. Para pelaku UMKM diajarkan tentang pengelolaan keuangan, pemantauan biaya, dan perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Ini membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih bijak dalam mengalokasikan sumber daya finansial untuk pengembangan usaha.

Hasil pelatihan lainnya yakni berupa peningkatan akses pasar. Melalui bantuan dari Tim Universitas Wiraraja, banyak pelaku UMKM berhasil mengembangkan saluran pemasaran yang lebih luas, termasuk pemanfaatan platform Online. Salah satu elemen penting dalam kegiatan penguatan kapasitas produksi dan manajemen sentra UMKM kerajinan keris di Kabupaten Sumenep adalah peningkatan akses pasar dan jaringan bagi para pelaku UMKM. Melalui pelatihan dan dukungan yang diberikan oleh Tim dari Universitas Wiraraja, pelaku UMKM kini memiliki kesempatan yang lebih luas untuk menjual produk mereka di pasar lokal maupun nasional.

Pemasaran dan promosi produk merupakan kunci penting dalam meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar. Para pelaku UMKM diajarkan tentang strategi pemasaran yang efektif, termasuk penggunaan media sosial, pembuatan konten yang menarik, dan pemanfaatan platform e-commerce. Dengan adanya pengetahuan ini, mereka dapat memasarkan produk mereka dengan lebih profesional dan menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, pelatihan juga mengajarkan tentang pentingnya menjalin jaringan dan kerjasama dengan pihak lain dalam industri kerajinan keris. Pelaku UMKM diajarkan untuk bekerja sama dengan toko-toko souvenir, galeri seni, hotel, dan tempat wisata lokal untuk menjual produk mereka. Ini tidak hanya membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan akses pasar, tetapi juga menciptakan sinergi yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

Baca juga:  Safari Budaya Keris Ala Paguyuban Jala Sottra Sumenep

Peningkatan akses pasar juga didukung oleh pelatihan dalam hal manajemen operasional. Para pelaku UMKM diberikan panduan tentang pengaturan stok, penjadwalan produksi, dan pengiriman produk. Dengan mengoptimalkan proses operasional, mereka mampu menjaga ketersediaan produk dan menghindari kekurangan pasokan di pasar. Hasil dari upaya peningkatan akses pasar ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan yang dicapai oleh para pelaku UMKM. Banyak dari mereka melaporkan adanya peningkatan permintaan dan penjualan produk, baik melalui toko fisik maupun platform online.

Keberhasilan ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan mereka, tetapi juga memberikan dorongan semangat untuk terus mengembangkan usaha. Penguatan kapasitas produksi dan manajemen sentra UMKM kerajinan keris di Kabupaten Sumenep oleh Tim dari Universitas Wiraraja bukan sekadar kegiatan pengabdian, tetapi sebuah upaya sungguh-sungguh dalam mengangkat potensi ekonomi lokal dan menjaga warisan budaya. Melalui kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat, langkah-langkah nyata telah diambil untuk menciptakan perubahan positif. Harapannya, keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada pelaku UMKM dan daerah Sumenep, tetapi juga menginspirasi inisiatif serupa di berbagai penjuru tanah air untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *