maduraindepth.com – PT BPRS Bhakti Sumekar (Persero) terlibat aktif dalam program penelitian bertema “Kolaborasi Multistakeholder dalam Kebijakan Tata Ruang Terbuka Hijau (RTH): Studi Perspektif Policy Partnership di Sumenep”. Dukungan itu merupakan wujud komitmen salah satu BUMD di kabupaten ujung Timur Pulau Madura tersebut dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Keris.
Agenda penelitian ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung Kamis (24/7/2025) di Universitas Wiraraja (Unija). Kegiatan itu menghadirkan narasumber utama, yakni Ida Syafriani, selaku ketua tim peneliti. Pelaksanaan FGD ini menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pengembangan dan pengelolaan RTH di Kabupaten Sumenep.
Kadiv Pembiayaan PT BPRS Bhakti Sumekar, Imam Baihaki menyatakan dukungannya terhadap arah penelitian ini dan menyampaikan ketertarikan untuk terlibat dalam program pengembangan RTH di Sumenep ke depan. Menurut pihaknya, RTH bukan hanya soal estetika kota, tetapi juga bagian penting dari pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sehat.
“Sebagai lembaga keuangan daerah, kami melihat ruang terbuka hijau sebagai aset penting untuk masa depan. Kami siap mendukung riset ini dan menjajaki kolaborasi konkret dalam program RTH,” ujarnya.
Dalam FGD tersebut, para narasumber menekankan bahwa keberhasilan tata ruang terbuka hijau sangat bergantung pada sinergi antarpihak, termasuk pelaku usaha lokal. Keterlibatan lembaga seperti BPRS Bhakti Sumekar menjadi sinyal positif bahwa sektor keuangan juga memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan tata ruang.
Dengan adanya dukungan dari BPRS Bhakti Sumekar, program penelitian ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan memperkuat kemitraan nyata untuk pembangunan ruang terbuka hijau yang inklusif dan berkelanjutan di Sumenep. (aj/*)













