Tiga Sekolah Dasar di Sampang Dibobol Maling
maduraindepth.com – Tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dibobol maling. Belum genap sepekan, sejumlah barang inventaris raib digondol pelaku.
Ketiga lembaga tersebut, diantaranya SDN Pangongsean 1, Kecamatan Torjun, SDN Gulbung 1 dan SDN Apa’an 2, Kecamatan Pengarengan.
Kapolsek Torjun, Iptu Heriyanto membenarkan bahwa di wilayahnya terdapat aksi tindak pidana pencurian. Dijelaskan, pencurian di SDN 1 Pangongsean terjadi pada Senin, 3 Februari 2020, sekitar pukul 04.30 wib pagi.
“Pencurian di SDN tersebut diketahui oleh salah seorang guru atas nama Jamilah sekitar pukul 05.30 wib. Sedangkan pembobol sendiri diketahui memasuki ke sekolah itu dengan membobol pintu dan menggasak peralatan elektronik aset sekolah. Tidak hanya pintu ruangan, pintu kantin sekolah juga ikut dirusak,” jelasnya, Rabu (5/2/2020).
Setelah peristiwa kemalingan, lanjut Heriyanto, pihak sekolah melaporkan kepada Polsek Torjun. Petugas sudah ke lokasi dan memasang police line di lokasi kejadian.
“Untuk barang yang hilang yaitu sebanyak lima unit proyektor HDMI dan satu unit printer. Saat ini, kasus itu masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Masih kata Iptu Heriyanto, di hari yang sama peristiwa serupa juga terjadi di dua SDN di wilayah Pengarengan, yakni di SDN Gulbung 1 dan SDN Apa’an 2.
“Sekarang saya dan anggota berada di lokasi kejadian. Untuk selebihnya masih dalam pemeriksaan. Pihak sekolah mengetahui jika sekolahnya kemalingan pada pagi harinya. Jadi untuk informasi selengkapnya menunggu hasil olah TKP,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Apa’an 2, Farrih menyebutkan, untuk barang-barang yang raib digondol maling diantaranya alat peraga seperti proyektor HDMI, Komputet BenQ, printer Canon, speaker Nimbra, speaker active, DVD, ample Bel listrik.
Farrih menuturkan, lembaganya diketahui telah diobrak-abrik setelah tukang kebun membuka pintu sekolah pada pukul 06.00 wib pagi.
“Sedangkan kondisi pintu sekolah dalam kondisi rusak. Kemudian di ruang guru acak-acakan,” tuturnya. (AW)