Tiga Klaster Ikuti Pelatihan Kerja, Naker: Peserta dari Mantan Syi’ah Belum Ada Rekom

pelatihan kerja
Peserta mengikuti pelatihan sesuai bidang keahlian. (FOTO: DPMPTSP Naker Sampang for MI)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) kembali membuka pelatihan kerja. Tercatat, sejak Juli hingga September ada sebanyak 205 orang yang mengikutinya.

Kepala seksi (Kasi) Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Lutfi mengungkapkan, untuk pembukaan pelatihan kali ini diikuti 125 peserta dengan tujuh jenis bidang pelatihan sesuai keinginan peserta. Seperti menjahit, batik, desain grafis, servis roda dua, las, membuat kue dan roti.

Pelatihan menjahit, membatik, desain grafis dan servis roda dua dilaksanakan selama 30 hari. Sedangkan untuk pelatihan las dilaksanakan selama 25 hari, dan pelatihan kue 15 hari.

Dia memaparkan, sumber dana kegiatan ini bersumber dari APBD Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 580 juta. “Kalau dari anggaran DBHCHT sebesar Rp 2,4 miliar. Jika ada anggaran maka terus dibuka pelatihan kerja,” paparnya, Selasa (20/9).

Diungkapkan, pada Juli lalu, pihaknya juga membuka pelatihan kerja. Tapi hanya lima bidang saja yang diikuti peserta. Tiap kejuruan diisi oleh 16 orang. Totalnya diikuti oleh 80 peserta. Semengtara anggarannya bersumber dari APBN sekitar Rp 300 juta.

Lutfi membeberkan, usia kerja yang ikut dalam pelatihan itu umur 18 sampai 35 tahun. Sedangkan yang diterima bervariasi dari semua kalangan. Tapi rata-rata mereka yang tingkat pendidikannya hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).

“Kalau dari sarjana ada, tapi di komputer saja, ” ungkapnya.

Soal perekrutan peserta, sambungnya, arahan dari pemerintah daerah soal diupayakan dari tiga klaster. Yakni kalangan miskin, eks PMI/TKI, dan mantan pengikut Syi’ah.

“Kalau dari kalangan miskin ekstrim ada tujuh orang, peserta dari mantan Syi’ah belum ada rekom dari dinas terkait, kalau mantan TKI sekitar ada 15 peserta, ” urainya.

Pihaknya berharap, peserta yang sudah mengikuti pelatihan nantinya bisa membuka usaha secara pribadi. Sehingga angka pengangguran terbuka di Sampang terus berkurang. “Adanya pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi, daya saing, ekonomi,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto