maduraindepth.com – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menegur keras sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat berkunjung ke rumah Fahri, bocah berusia 6 tahun yang tak beranus, Rabu (6/5) malam. Pasalnya, Bupati menemukan sejumlah warga tidak mampu yang seharusnya mendapatkan bantuan sosial namun tidak masuk di data penerima manfaat.
Selain itu, orang nomor satu di Sampang tersebut juga menemukan data penerima bantuan yang tumpang tindih, serta warga desa yang kurang mampu tidak memiliki dokumen kependudukan lainnya, sehingga bantuan yang seharusnya diterima akhirnya tidak sampai hanya karena diatasnamakan keluarganya.
Saat Kepala DPMD Malik Amrullah mencoba menjelaskan tentang warga yang tak tercover dalam data penerima bantuan sosial, Bupati langsung memotongnya dan menegur keras.
“Maksudnya jangan bicara sekarang. Kemarin-kemarin kemana saja?,” tanya Bupati dengan nada keras.
Pria yang akrab disapa H. Idi itu menambahkan, beberapa hari bersama Kapolres, dirinya menemukan orang yang belum terdata namun layak untuk mendapatkan bantuan sosial.
“Tentunya sinergi sangat penting,” lanjutnya, sambil memanggil nama beberapa Kepala OPD yang bersangkutan.
Menurut Bupati, apabila Organisasi Perangkat Daerah seperti DPMD, Dinas Sosial dan Dispendukcapil tidak bersinergi, maka bisa dipastikan data penerima bantuan sosial itu tidak tepat dan tumpang tindih.
“Jika bantuan tumpang tindih seperti saat ini, maka sangat dimungkinkan untuk dapat sanksi hukum berupa penjara,” tegasnya. (AW)
