Selama Pandemi Volume Sampah di Sampang Meningkat, Sehari Tembus 35 Ton

Sampah Sampang
Tumpukan sampah rumah tangga di Kelurahan Karang Dalem, Jl. Kramat 1. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Tumpukan sampah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak bisa disepelekan. Terbukti, selama pandemi Covid-19 tumpukan sampah di Kota Bahari mengalami peningkatan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang mencatat volume sampah di Sampang mencapai 35 ton per hari. Jumlah ini tentu mempengaruhi kinerja petugas kebersihan. Mereka harus mengeluarkan energi yang lebih ekstra untuk mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan DLH Sampang Akh Syarifuddin menyampaikan, pembatasan ruang gerak aktivitas masyarakat selama pandemi tidak bisa mempengaruhi volume sampah di Kota Bahari. Alih-alih bisa mengurangi tumpukan sampah, selama pandemi justru sampah-sampah volumenya makin meningkat.

Sebelum pandemi hanya mencapai 30 ton per hari. Sejak pandemi dampaknya luar biasa, tumpukan sampah tembus 35 ton per hari. Artinya ada kenaikan lima ton per hari dibanding sebelum pandemi.

“Meski adanya pembatasan aktivitas yang dilakukan pemerintah selama Pandemi Covid-19, tak mempengaruhi volume sampah di Sampang, volume sampah meningkat,” terang Syarifuddin, Rabu (10/3).

“Untuk sampah rumah tangga kita angkut ke TPS 3R, kemudian residunya baru masuk ke TPA. Volume sampah sama saja saat masa pandemi Covid-19 atau sebelum,” ujarnya.

Sementara soal sampah medis, dia tidak memastikan volumenya. Sebab pihaknya hanya sebatas pengawasan saja, bukan menjadi petugas utama pengambilan sampah medis.

Baca juga:  Kepala Kemenag Sampang: Mulai 2020 Lulusan Pesantren Diakui Pemerintah

“Untuk sementara waktu kami masih belum menyentuh ke sampah medis, kami hanya menjaga dan mengawasi masyarakat supaya tidak buang sampah sembarangan,” ucapnya.

Namun, kata Syarifuddin, untuk persoalan sampah medis di Sampang sudah ada petugas khusus dalam penanganan yang dilakukan oleh pihak ketiga. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang bekerjasama dengan PT. Pria yang bergerak di bidang pengangkutan sampah medis.

“Kalau soal tempatnya sudah ada sebagai penampungan sementara, hanya saja kami tidak punya surat izin untuk mengambilnya dan alat transportasi pengangkutan sampah medis pun masih belum punya,” imbuhnya.

Jadi, sambung Syarifuddin, untuk sementara waktu pihak rumah sakit, Puskesmas, klinik masih bekerjasama dengan pihak ketiga. Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya juga membantu untuk melayani pengangkutan sampah P3 itu.

“Untuk penyediaan box khusus sampah medis, di Sampang masih belum ada, makanya dilakukan kerjasama dengan PT Pria sebagai pihak ketiga yang mengambil limbah medis ini,” pungkasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto