SD Al-Muawanah Dukung Pelestarian Budaya Lokal Sejak Dini

SD Al-Muawanah
Siswi SD Al-Muawanah saat menampilkan tari. (FOTO: Al-Muawanah for MI)

maduraindepth.com – Upaya Pemerintah Kebupaten (Pemkab) Sampang menumbuhkan cinta terhadap budaya lokal sejak dini terus dilakukan. Melalui Dharma Wanita Paguyuban Cabdin Sampang, sekaligus dalam rangka memperingati HUT RI ke-76 menggelar lomba gerak dan lagu, dongeng Madura, puisi Madura dan menyanyi lagu Madura bagi pelajar.

Tak sedikit lembaga pendidikan di Sampang baik negeri maupun swasta yang antusias mengikuti lomba tersebut. Peserta didik dari tingkat SD, SMP sampai SMA mengirimkan beberapa siswanya untuk diikut sertakan dalam gelaran perlombaan tersebut.

Semangat cinta budaya lokal itu seperti ditunjukkan oleh Sekolah Dasar (SD) Al-Muawanah. Siswa-siswi yang dikirim oleh lembaga ini sangat antusias mengikuti lomba tersebut.

Penanggungjawab Ekstrakurikuler SD Al-Muawanah, Islahi menyampaikan bahwa lomba dengan tema menumbuhkan cinta budaya lokal (Madura) sangat tepat bagi generasi muda khususnya pelajar untuk terus merawat dan mencintai kelestarian daerah dalam jangka panjang.

“Ini lomba yang bagus, selain menumbuhkan rasa cinta anak di usia dini soal budaya Madura, juga bagus sebagai edukasi moral, bahwa Madura memiliki budaya lokal yang harus dicinta dan diketahui oleh siswa-siswi sejak dini,” ujar pria yang merupakan guru ngaji tersebut, Rabu (25/8).

Diakui, meski lomba dilaksanakan secara virtual lantaran pandemi, pihaknya tetap semangat dan antusias mengikutinya. “Bangga menjadi bagian dari gelaran acara ini, bertekad membawa budaya Madura ke tingkat provinsi bahkan ke nasional, namun perlu dukungan dari semua pihak untuk tetap melestarikan budaya di usia dini,” ucapnya.

Baca juga:  Maniac Pertama di MPL ID S-10, EVOS Legends Kalahkan Bigetron Alpha 2-0
Ikuti Dua Lomba Sekaligus

SD Al-Muawanah mengikuti dua lomba sekaligus, yakni tari adat Madura dan dongeng bahasa Madura. Hal ini disampaikan guru sekaligus pelatih dalam lomba tersebut, Khoirun Nafi.

Nafi menjelaskan, untuk tari adat Madura pihaknya memilih tema Nyellok Aeng yang beranggotakan tiga orang (Tonton videonya di sini). Sementara dongeng bahasa Madura satu orang saja (Tonton videonya di sini).

“Iya, semua jenis lomba harus mengambil budaya Madura, dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan menumbuhkan cinta adat Madura,” ucapnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto