maduraindepth.com – Salah satu korban kebakaran Mobil Agya dengan nomor polisi (nopol) M 1891 TI, di depan Masjid Jamik Sumenep dinyatakan meninggal. Mengenai itu, polisi mulai membocorkan fakta terbaru yang diduga menjadi motif kebakaran.
Diberitakan sebelumnya, terdapat dua korban dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (19/02) itu. Mereka adalah Benny Faisar Rahman (27), warga Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, Sumenep. Korban kedua, yaitu Novita Widya Ningrum(41), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep.
Sehubungan dengan insiden menghebohkan ini, Plt. Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengungkapkan fakta baru. Dia menyampaikan, bahwa korban Novita Widya Ningrum telah meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep.
“Kedua korban memang dirawat di RSUD. Untuk korban yang perempuan meninggal siang tadi,” ungkapnya, Sabtu (22/02).
Ditanya mengenai perkembangan hasil penyelidikan, polisi belum berani memberikan keterangan secara pasti. Hanya, sejauh dilakukan pemeriksaan sampai sekarang, telah ditemukan sejumlah fakta terbaru.
Menurut Widiarti, Korban Benny dengan Novita Widya menjalin hubungan asmara tanpa ikatan pernikahan. Sedangkan, sebelum terjadinya peristiwa kebakaran mobil, keduanya diduga sedang dalam kondisi bertengkar.
“Ada hubungan asmara (Novita Widya, Red) dengan Benny, memang benar. Statusnya bukan suami istri,” tuturnya.
Adanya hubungan asmara antara kedua korban, dibuktikan dengan pesan WhatsApp yang terdapat di HandPhone (HP) milik korban. Bahkan, mengenai pertengakaran Benny dengan Novita Widya juga diketahui melalui teks pesan tersebut.
“Ditemukan, dari HP korban ada pertengkaran. Ada chat, ada pertengkaran,” ujarnya.
Meskipun begitu, lanjut Widiarti, pihaknya belum berani memberikan kepastian. Sebab, dari dua korban belum ada yang bisa memberikan keterangan sama sekali untuk proses penyelidikan.
“Mau minta keterangan tidak bisa. Karena Benny kan masih sakit. Sedangkan korban yang satunya sudah meninggal,” ucapnya.
Diketahui, polisi mengamankan barang bukti (BB) berupa botol air mineral berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dari tempat kejadian peristiwa (TKP). Media ini mengkorfirmasi terkait BB tersebut yang diduga dibawa oleh korban Novita Widya. Sehingga korban bersangkutan disinyalir sebagai pelaku pembakaran mobil.
“Kemungkinan bisa saja. Karena memang ditemukan pertalite di sana. Tapi kita tidak bisa menduga-duga, karena (korban, Red) tidak bisa diminta keterangan,” jelasnya.
Mengenai proses penyelidikan lebih lanjut, Widiarti masih menunggu petunjuk dari pimpinan institusinya. Mengingat salah satu korban telah meninggal dunia. Sedangkan, Benny sebagai korban yang selamat belum bisa diminta keterangan hingga saat ini.
“Belum bisa memastikan, korban atau pelaku (yang meninggal, Red). Masih menunggu keterangan dari Benny kalau sudah sembuh,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi RSUDMA Sumenep Erfin Sukayati membenarkan bahwa korban Novita Widya meninggal di fasilitas kesehatan (faskes) setempat. Menurutnya, korban insiden kebakaran mobil itu meninggal pada Sabtu (22/02), pukul 11.58 siang.
“Karena gagal nafas,” pungkasnya. (bus/*)