Salah Beri Informasi, Polres Sumenep Klarifikasi Penyebab Tenggelamnya KLM Putri Kuning

KLM putri kuning tenggelam klarifikasi polres sumenep
Petugas Sat Polairud Polres Sumenep saat apel sebelum melakukan upaya pencarian korban tenggelamnya KLM Putri Kuning. (Foto: Polres Sumenep for MID)

maduraindepth.com – Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning GT06 dengan rute pelayaran Pelabuhan Panarukan, Situbondo, tujuan Pulau Gili Raja, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, tenggelam pada Rabu 19 Juli 2023, sekitar pukul 02.00. Kapal itu diduga tenggelam karena sarat muatan dan faktor cuaca buruk.

Akibat kejadian itu, dua orang meninggal dunia dan tiga korban hilang. Korban yang meninggal dunia yakni Sumarni, 48, warga Desa Jatisari, Kecamatan Kendit, dan Sima, 57, warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo.

Sedangkan tiga korban yang hilang bernama Irianti, 9, warga Desa Jatisari, Kecamatan Kendit, serta dua korban lain yang belum diketahui identitasnya. Sebelum tenggelam, KLM Putri Kuning membawa 12 orang, terdiri dari 9 penumpang, dan 3 anak buah kapal (ABK).

Kapal itu dinahkodai Saruji, 55, warga Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Sumenep. Dia dibantu dua ABK, yakni Subairi, 38, warga Desa Banbaru, Gili Genting, Sumenep, dan Laili, 34, warga asal Kabupaten Jember.

Sedangkan 9 penumpang yang ikut dalam pelayaran di antaranya Barmawi, 75, warga Desa Panarukan Pesisir, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Dani, 15, warga Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Sumenep, Jumarwi, 78, warga Desa Jatisari, Kecamatan Kendit, Situbondo, dan Herik, 35, warga Desa Panarukan Pesisir, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Termasuk dua korban meninggal dan tiga orang yang hilang.

Baca juga:  HCML Tegaskan Koordinat Lokasi Kecelakaan KLM Putri Kuning Jauh dari Platform MAC

Kejadian bermula pada Selasa 18 Juli 2023 sekitar pukul 23.00, KLM Putri Kuning berlayar dari Pelabuhan Panarukan Situbondo menuju Pelabuhan Tanggek, Desa Banbaru, Pulau Giliraja, Sumenep, dengan membawa muatan enam ton semen, dan satu ton kayu, asbes, serta air mineral. Termasuk 9 penumpang dan 3 ABK.

Sebelumnya, pada hari kejadian, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan, jika KLM Putri Kuning diduga menabrak tiang rig pengeboran MAC milik HCML di perairan Gili Genting, Sumenep, yang disebabkan faktor cuaca dan kapal sarat dengan muatan. Namun, informasi itu diralat setelah mendapat keterangan dari korban selamat.

“Informasi dari Sat Polairud menyebutkan laka laut itu karena menabrak rig pengeboran milik HMCL. Tapi ternyata itu rig Santos (Medco Energi), berdasarkan keterangan dari korban selamat. Bukan HCML,” jelasnya, Kamis (20/7).

Dia menambahkan, saat ini kasus itu ditangani Sat Polairud Polres Sumenep, Dit Polairud Polda Jatim dan Polsek Gili Genting. “Jumlah taksiran kerugian berkisar Rp 235 juta,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto