Resmikan Jembatan Swadaya di Sokobanah, Bupati Slamet Junaidi Diapresiasi Anggota DPRD Dapil 5

Bupati Sampang
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat bersilaturahmi dengan warga Kecamatan Sokobanah. (Foto: RIF/MI)

maduraindepth.com – Usai meresmikan jembatan Qidam, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi melakukan silaturrahmi dengan masyarakat Desa Tobai Barat Kecamatan Sokobanah, Sampang. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa setempat, Senin (2/3/2020) kemarin.

Dalam silaturahmi tersebut, Anggota Komisi I DPRD Sampang, Fathul Qoribullah mengungkapkan, kehadiran Bupati Sampang beserta rombongan di Desa Tobai Barat patut mendapat apresiasi. Sebab, menurut dia jarang sekali desa Tobai Barat dikunjungi oleh Bupati Sampang.

“Karena jarang sekali ada bupati yang berkenan jalan-jalan ke desa,” kata legislator asal Dapil 5.

Sebenarnya, kata Cak Qorib sapaan karibnya, pihaknya bersama masyarakat sudah membangun jembatan di Tobai Barat yang hampir mendekati sempurna. Namun, selaku manusia yang penuh dengan kekurangan, selalu berusaha menyempurnakan kekurangan itu.

Disamping itu, lanjut Cak Qorib, pemerintah kabupaten telah memprogramkan setiap desa memiliki Balai Desa. Namun, ketika ada anggaran pembangunan balai desa, Tobai Barat tidak kebagian.

Oleh sebab itu, anggota DPRD dari fraksi PKB ini akan terus memberikan sumbangsih bersama dengan masyarakat dan karang Taruna setempat demi terwujudnya desa Tobai Barat yang hebat dan bermartabat.

“Kami akan terus mendampingi bupati dalam menyelesaikan infrastruktur di Desa Tobai Barat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Tobai Barat, Edi Sukamto menambahkan, sebenarnya Desa Tobai Barat memiliki dua jembatan swadaya. Salah satunya berbatasan dengan Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal.

Baca juga:  Warga Tolak Rencana Pemkab Bangkalan Buka Kembali TPA Buluh

“Ini merupakan bentuk kerja nyata masyarakat Desa Tobai Barat,” katanya.

Dalam acara silaturrahmi tersebut, H. Badri, warga Desa Tobai Barat, menyampaikan keluhannya kepada Bupati Sampang. Menurutnya, selain di Desa Tobai Barat membutuhkan jalan dan jembatan, juga butuh air bersih.

Dia menyebutkan, ketika musim kemarau, warga bisa menghabiskan 5 tangki air, selain itu pipanisasi yang ada saat ini kurang maksimal. “Mungkin konsultannya kurang memahami situasi dan kondisi di lapangan,” ucapnya.

Slamet Junaidi menanggapi keluhan warga itu. Pihaknya sudah sempat mempertanyakan hal tersebut Kepada PDAM. Selain itu, pihaknya juga bertemu dengan investor dari Belanda yang akan datang ke Jakarta.

“Kami akan mengajak beberapa OPD untuk menemui investor tersebut, mengenai kebutuhan air bersih, satu persatu akan kita benahi, tapi tolong ketika ada investor masuk di Kabupaten Sampang, maka tentunya kita harus bayar,” ujarnya.

Kata H. Idi, saat ini Pemkab Sampang juga telah meminta tambahan anggaran kepada Pemerintah Pusat untuk melakukan pembangunan yang saat ini masih terisolir, yakni Desa Disanah dan Desa Masaran.

“Dari aggaran ini, akan kami lakukan pembangun, baik untuk jalan maupun jembatan. Kami akan bangun jalan beton, bukan hotmix, karena hotmix kadang-kadang mudah rusak,” jelasnya.

Mantan Anggota DPR RI tersebut juga mengajak masyarakat Desa Tobai Barat, agar menumbuhkan rasa memiliki desanya, dengan cara melaksanakan program dengan baik. “Baik itu program dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi. Contohnya Pokmas, jangan mencari keuntungan banyak, biar sedikit yang penting barokah, dan yang terpenting kerja dengan diniatkan ibadah,” tegasnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto