Rapat Paripurna Istimewa, Anggota DPRD Sakit, Bupati Ikut Sakit

DPRD Sumenep
Sepi: Terlihat segelintir anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna istimewa Sumenep. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Sidang paripurna istimewa agenda pidato kenegaraan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 74 Republik Indonesia (RI) tahun 2019 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Jumat (16/8), sekitar pukul 08.00 WIB menuai perbincangan. Pasalnya, dalam agenda tersebut hanya dihadiri oleh beberapa anggota DPRD saja, bahkan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, nampak tidak hadir pula dalam rapat yang dilaksanakan di ruang Rapat Sekretariat DPRD tersebut.

Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, yang menghadiri rapat paripurna istimewa tersebut menyampaikan bahwa tidak hadirnya para anggota dewan disebabkan sakit. “Saat ini banyak anggota dewan yang sakit, sehingga tidak bisa mengikuti sidang paripurna istimewa, bahkan saya kurang sehat juga akan tetapi saya coba tetap bersemangat,” katanya, Jumat (16/8).

Saat sekarang ini, kata pengusaha muda ini, adalah musim pancaroba, cuaca tidak bersahabat sehingga banyak orang yang mengalami sakit. Disinggung dengan jelang masa purna para anggota dewan banyak yang mangkir dalam tugas, politisi PDIP ini menegaskan bahwa anggota dewan benar-benar banyak yang sakit.

Fauzi menilai, sakitnya anggota dewan dinilai cukup parah. Sehingga tidak bisa hadir dalam rapat paripurna tahunan itu. “Mungkin tidak kuat, kurang sehat,” singkatnya.

Ditanya soal absennya Bupati Sumenep di sidang paripurna istimewa tersebut, pihaknya membenarkan bahwa bisa jadi juga sakit. “Bupati kemungkinan sakit sehingga tidak bisa menghadiri rapat paripurna ,” jelasnya.

Baca juga:  Sebut Proses Seleksi 9 Jabatan Kepala OPD Sarat Kecurangan, FKMS Demo Pemkab Sumenep

Namun, Wabup menegaskan bawa rapat istimewa ini bersifat penting dan tidak harus dikalahkan dengan kegiatan lain. Ini merupakan penyampaian pidato Presiden RI, Joko Widodo, terkait Visi dan Misi mengenai pembangunan Indonesia kedepan.

“Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi wajib tahu tentang isi pidato Presiden, karena pidato Presiden berisi Visi dan Misi juga mengenai pembangunan Indonesia kedepan, sehingga pembangunan yang akan dicapai seirama dari pusat sampai ke daerah,” papar Fauzi.

Sedangkan untuk pembangunan Sumenep tetap mengacu kepada program lama yaitu Nata kota Bangun Desa. “Pidato Presiden menitik beratkan kepada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), maka ada tambahan program untuk pembangunan Sumenep dengan peningkatan SDM pula,” pungkasnya. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto