Poktan Desa Daleman Bantah Harga Pupuk Tak Sesuai HET

Harga Pupuk
Ketua Poktan Desa Daleman H. Hodari. (FOTO: SA/MI)

maduraindepth.com – Tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Paguyuban Pemuda Bangkalan (PBB) pada 23 November 2020 ke Dinas Pertanian setempat, membuat Kelompok Tani (Poktan) Desa Daleman, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan angkat bicara. Pasalnya dalam aksi tersebut pendemo menyebutkan Desa Daleman terkait penjualan pupuk urea atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Ketua Poktan Desa Daleman H. Hodari mengatakan, harga pupuk di Desa Daleman sesuai HET yang tertuang dalam peraturan menteri pertanian nomor 01 tahun 2020. Menurutnya, jika ada tambahan biaya dari itu, maka itu untuk ongkos transportasi dan jasa kuli angkut.

banner auto

“Tidak benar jika dijual dengan harga cukup tinggi sesuai dengan kata pendemo itu, dan dapat dari mana data harga sampai Rp 135-140 itu, dan pupuk jenis apa. Karena ada kuli dan kendaraan angkut, pupuk urea jadi 110 ribu dan Poska jadi 140 ribu, 15 ribu itu untuk kuli dan ongkos mobilnya, kuli itu kerja masak gak mau dibayar,” ujarnya, Kamis (26/11).

Pria kelahiran Galis itu mengungkapkan, bahwa harga pupuk tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah, tidak ada yang dinaikkan. Pihaknya berharap masyarakat tetap kondusif dan tidak terpengaruh terhadap isu yang beredar.

“Jadi harga pupuknya tetap, cuma ada biaya angkut dan kuli maka jadi segitu harganya. Masak orang kerja gak dibayar. Saya berharap petani bisa tenang dalam bercocok tanam dengan ketersediaan pupuk di desa kami,” tutupnya

Baca juga:  Gelar Aksi Jilid II, PMII Desak Rektor IAIN Madura Pecat Dosen Filsafat

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Bangkalan terkait harga pupuk sesuai dengan Permentan No 1 tahun 2020 sebagai berikut.

“Harga HET dari pemerintah pusat harga pupuk bersubsidi perkarung (sak) sebagai berikut. Pupuk Urea Rp. 90.000, 2A Rp. 70.000, SP36 Rp. 100.000, Phonska Rp. 115.000, dan Organik Rp. 20.000,” ujarnya beberapa waktu lalu saat menemui demonstran. (SA/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto