banner 728x90

Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa Pamekasan Ungkap Persoalan Tambang, Sengketa Tanah, dan Pupuk

sumpah pemuda di pamekasan
Suasana mimbar aspirasi sumpah pemuda di monumen Arek Lancor Pamekasan. (Foto : Rafi/MID)
banner 728x90

maduraindepth.com – Ratusan mahasiswa di wilayah Kabupaten Pamekasan melaksanakan mimbar aspirasi pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2024. Para aktivis yang tergabung dalam Cipayung Kabupaten Pamekasan melibatkan organisasi ekstra kampus dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Mimbar aspirasi dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, mahasiswa banyak menyuarakan tentang kondisi lingkungan, kesejahteraan petani dan nelayan, serta penegakan hukum di Indonesia.

banner 728x90

Sekretaris Jenderal GMNI Pamekasan, Syuhada menyampaikan, Sumpah Pemuda sebagai refleksi bagi para mahasiswa agar cita-cita semangat hati perjuangan dari pendiri bangsa dapat dilanjutkan. Tujuannya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal yang disuarakan, Syuhada mengawal persoalan petani, nelayan, dan buruh yang jauh dari kesejahteraan di Kabupaten Pamekasan. Misal, seluruh petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan harga sangat tinggi.

Pihaknya juga mengaku terus mengawal sengketa tanah negara seluas 15 hektare di Dusun Duko, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan yang diduga dirampas oleh PT Budiono dengan mendatangkan alat berat untuk melakukan penggarapan lahan.

“Pemuda bersama masyarakat mengusir alat berat dari PT Budiono yang akan menggarap tanah negara bersengketa. Kami terus mengawal dan memperjuangkan terhadap hal yang merugikan masyarakat,” tegasnya.

Baca juga:  Mayat Ditemukan Terkubur di Atas Bukit, Polisi Ungkap Identitas Korban Dugaan Pembunuhan di Sampang

Ketua Umum PC PMII Pamekasan, Humaidi mengakui, bahwa refleksi Sumpah Pemuda menjadi suntikan energi terhadap mahasiswa untuk tetap konsisten mengawal persoalan lingkungan hidup yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Memperingati Hari Sumpah Pemuda, pihaknya menunjukkan spirit yang tinggi dan gerakan baru dengan cara kembali menyuarakan hak rakyat dan persoalan yang menggelisahkan, yaitu kegiatan tambang ilegal yang masih liar beroperasi di sejumlah titik wilayah Pamekasan.

“Mahasiswa dari PMII Pamekasan peduli lingkungan hidup dan menjadi tugas bagi kami. Pemuda dan masyarakat menegaskan bahwa kondisi tambang ilegal sangat berdampak buruk pada lingkungan dan masyarakat,” ucapnya.

Sedangkan pada sikap kontrol sosial, kontrol ketimpangan hukum, mendapat kawalan serius dari Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan, Fathorrahman, sekaligus menjadi atensi untuk selalu mengikuti kondisi masyarakat sampai penguasa. “Tegas kami, kontrol sosial, kontrol ketimpangan hukum, dan hal lain yang tidak memihak terhadap kepentingan rakyat atau orang kecil. Tetap mengontrol penguasa bersama masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Hamidy Banyuanyar, RH Lora Abbas Muhammad Rofii yang mendampingi Cipayung Kabupaten Pamekasan mendorong mahasiswa dan pemuda mengintrospeksi diri pribadi untuk mengingat kembali dalam membangun semangat pada Sumpah Pemuda.

“Harus memiliki jiwa yang tidak dapat berpisah dengan nasionalisme, bersama tuhan yang maha esa dalam arti Pancasila harus ditegakkan bersama demi menjunjung masa depan lebih cerah,” terangnya. (Rafi/*)

Baca juga:  Rumah Kos di Sekitar IAIN Madura Perlu Dipantau Kampus

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90