maduraindepth.com – Semangat perjuangan dalam hari santri bukanlah sebatas seremonial memperingati Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Semangat perjuangan hari santri adalah aksi santri membuktikan diri cinta Indonesia dengan gerakan nyata yang bermanfaat bagi sesama.
Itulah yang dilakukan para santri di Kabupaten Sumenep yang terus peduli menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Aksi nyata ini dilakukan ribuan santri di Kabupaten Sumenep dalam rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2019. Para santri ini melakukan pembersihan lingkungan makam Asta Tinggi.
Gerakan bersih-bersih Asta Tinggi diawali dengan sholat Subuh berjemaah dan Istigasah didalam Aula komplek makam para raja-raja Sumenep.
Istigasah dipimpin langsung oleh KH. Hafidzi Sarwini dan Ketua PCNU Sumenep, KH. Panji Taufik. Setelah melakukan Istigasah, para santri langsung melakukan bersih-bersih memungut sampah dan membersihkan rumput yang ada di areal pemakaman para raja.
Ketua PCNU Sumenep, KH. Panji Taufik mengatakan, gerakan bersih-bersih bersama para santri tersebut merupakan rangkaian kegiatan HSN 2019 yang dilakukan PCNU Sumenep.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut HSN 2019. Dan juga salah satu upaya dalam mengawinkan NU dengan para pendahulu Sumenep yang ada di Asta Tinggi,” katanya saat sambutan, Senin (21/10).
Selain itu, melalui kegiatan HSN itu pihaknya ingin mengenalkan lebih dekat Asta Tinggi kepada generasi muda, khusunya kaum santri. “Kita ketahui bersama, bahwa pendahulu kita ini banyak corak keberagamannya. Namun, keislamannya yaitu Ahlusunnah Waljama’ah. Islam yang mengedapankan akhlak mulia,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, PCNU Sumenep juga menyerahkan sejumlah alat kebersihan seperti sapu lidi dan tempat sampah plastik kepada pengelola Asta Tinggi Sumenep, agar dimanfaatkan sehari-hari dalam melakukan pembersihan di lingkungan makam raja.
“Kami juga memberikan sejumlah alat kebersihan ke pengelola Asta Tinggi ini. Ini merupakan bentuk kepedulian kami dan santri kepada kebersihan,” tukasnya. (MR/AJ)