maduraindepth.com – Pengamen jalanan di Pamekasan mulai menjamur. Mereka menempati titik-titik jalan strategis. Seperti di persimpangan jalan. Kepada pengendara mereka mengayunkan gitarnya dan meminta-minta.
Pantauan Maruraindepth, Jumat (15/3), tidak sedikit di antara pengendara merasa terganggu dengan adanya pengamen jalanan. Bahkan masyarakat juga ada yang mengeluh. Itu sebabnya pengamen jalanan tidak seperti biasanya, karena jumlahnya kian hari tambah banyak.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pamekasan Arief Handayani mengatakan, Jumat (15/3/2019), sebagai kota yang memperoleh penghargaan Adipura seharusnya memang harus bersih dari para pengamen maupun pengemis.
“Seharusnya Pemkab Pamekasan segera mencari solusi bagaimana caranya supaya para pengamen jalanan yang mulai banyak berkeliaran di wilayah kota Pamekasan tidak meresahkan pengguna jalan,” kata Arief Handayani.
Arief mrenyarankan, untuk memasang plang imbauan agar masyarakat tidak memberikan uang pada para pengamen maupun pengemis. “Di mohon kepada pengguna jalan untuk tidak memberi uang kepada pengamen dan pengemis,” usulnya.
“Dengan begitu pengamen tidak mungkin lagi berkeliaran dan mengamen di simpang empat lampu merah,” tambahnya.
“Imbauan kayak gitu sudah diterapkan di beberapa kota, seperti di Sampang, Pasuruan, dan kota-kota lainnya,” pungkasnya. (mi – red/rus)