Pembangunan Infrastruktur RS Kepulauan Masih Butuh Rp 33 Miliar

Bupati Sumenep A. Busyro Karim beserta Forkopimda meninjau pembangunan proyek gedung RS Abuya Kangean Sumenep, Rabu (16/9). (Foto: AJ/MI)

maduraindepth.com – Proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) kepulauan di Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Sumenep masih terus berlanjut. Tahun 2020, Pemkab Sumenep menggelontorkan anggaran sekitar Rp 25 miliar untuk pembangunan gedung rumah sakit tipe D itu.

Anggaran puluhan miliar tersebut meliputi pembangunan gedung RSUD Arjasa Paket I (Gedung Radiologi dan Rekam Medik, Lab dan Farmasi) Rp 6.356.198.800. Kemudian pembangunan gedung RSUD Arjasa Paket II (Bedah Central dan CSSD, Kebidanan dan ICU) Rp 10.455.000.000. Sedangkan pembangunan gedung RSUD Arjasa Paket III (Instalasi Rawat Inap 2, Infrastruktur dan Lingkungan) digerojok Rp 7.475.000.000.

Pembangunan gedung rumah sakit yang kini resmi bernama RSUD Abuya Kangean itu merupakan program dari Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PRKP) dan Cipta Karya Sumenep.
Kepala Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep Moh. Jakfar menjelaskan, proyek pembangunan akan rampung akhir tahun ini. Jika tidak ada kendala, diperkirakan tiga paket proyek itu akan selesai dilaksanakan November 2020.

”Harus sesuai target,” ucapnya, Selasa (6/10).

Untuk menuntaskan pembangunan rumah sakit ini, lanjut Jakfar, diperkirakan masih membutuhkan dana sekitar Rp 33 miliar. Dari kebutuhan anggaran tersebut menurutnya pemerintah daerah mendapat bantuan keuangan dari provinsi sekitar Rp 2 miliar.

Kebutuhan Rp 33 miliar dana tambahan itu dijelaskan untuk sejumlah item kegiatan pembangunan. Seperti pembangunan gedung pemulasaran jenazah, ruang gizi, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Termasuk kebutuhan untuk ruang instalasi rawat inap (IRNA).

Baca juga:  Muktamar NU ke-34, Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU 2021-2026

Dia berharap pada 2021, bisa tersedia anggaran Rp 20 miliar lagi yang dikucurkan dari APBD. Sehingga pembangunan rumah sakit ini tuntas dan bisa segera beroperasi. Terkait kekurangan sekitar 11 miliar lainnya juga diharapkan bisa dianggarkan lagi di 2022.

”Sehingga tahun 2022, pembangunan RSUD kepulauan ini tuntas semuanya,” kata Jakfar.

Perlu diketahui, pada 2018 tahap awal pembangunan pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 4 miliar. Anggaran tersebut dikucurkan untuk pembangunan gedung instalasi gawat darurat (IGD) dan poli.

Sebelumnya, Bupati Sumenep A. Busyro Karim mewanti-wanti agar pengerjaan proyek miliaran rupiah itu bisa tepat waktu. Juga, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. ”Harus selesai tepat waktu. Namun dengan tetap memperhatikan kualitas pembangunan,” ujarnya. (*/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto