maduraindepth.com – Nabila Ahda Gina Rahmatiyah, siswa berprestasi asal Sampang yang mengikuti program AFS Intercultural saat ini sudah berada di Norwegia. Ahda bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Kamis (5/8) bersama para peserta AFS Intercultural lain se-Indonesia.
Ayah Ahda, Moh. Hasan Jailani menjelaskan, selama 10 bulan kedepan Ahda akan berada di Norwegia untuk belajar budaya Norwegian. Selain itu, dia juga membawa misi untuk memperkenalkan budaya Madura di Norwegia.
“Kalau yang berangkat bareng, banyak. Ada dari berbagai provinsi di Indonesia, tapi tujuanya beda-beda. Ahda sendiri ke Norwegia,” jelas pria yang akrab dipanggil Tretan Mamak itu.
Sebelum berangkat, kata Mamak, pihak keluarga tidak memberikan banyak pesan untuk Ahda. Mamak sendiri mengaku hanya berpesan agar Ahda menjaga ibadahnya selama berada di Norwegia.
“Kalau keluarga, termasuk saya dan ibunya sudah percaya ke Ahda. Tapi sebagai orang tua kami wajib mengingatkan,” katanya.
Mamak sendiri berharap, dengan mengikuti program ini Ahda bisa mendapat pengalaman dan sahabat baru untuk pengembangan diri. Selain itu, dia juga ingin agar anak pertamanya itu bisa berguna untuk negara Indonesia, minimal dengan memperkenalkan kebaikan Indonesia kepada warga Norwegia.
“Saya juga berpesan, sampaikan bahwa Indonesia negara yang ramah. Kami juga berharap, Ahda dan teman-temanya yang beranhkat ke beberapa negara ini semakin sayang pada bangsa dan negara yang berbhineka tunggal ika ini. Berani bersikap dan tegas dalam menghadapi persaingan global,” tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Mamak saat ini Ahda sudah mulai mendapat teman baru di Norwegia. “Sudah kumpul dengan geng barunya disana,” kelakarnya.
Untuk diketahui, Ahda adalah satu dari 170 siswa Indonesia yang mengikuti program AFS Intercultural. Ahda merupakan perwakilan chapter Surabaya. Saat ini, dia berstatus sebagai siswa di SMA Khadija Surabaya. Sebelumnya, siswa asli Sampang itu mengenyam pendidikan menengah pertamanya di SMP Manbaul Quran Mojokerto.
Ahda merupakan satu-satunya siswa yang berasal dari Madura dalam program tersebut. (AJ/MH)