maduraindepth.com – Pameran lukisan tidak hanya berdampak pada peningkatan aktivitas karya seni semata, namun bisa membawa pengaruh positif terhadap pengembangan generasi perupa di Kabupaten Sumenep.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep Edi Rasiyadi mengatakan, pameran ini tidak sebatas media investasi bagi pegiat seni lukis untuk memamerkan dan melelang karyanya, melainkan juga berefek kepada pelajar atau generasi muda untuk tertarik mendalami seni ini.
“Pameran ini sebagai upaya pemerintah dan komunitas perupa di daerah untuk memotivasi para pelukis termasuk pelajar supaya menciptakan karya yang bernilai seni tinggi,” kata Edi saat membuka Pameran dan Lelang Lukisan, di Pendopo Agung, Senin (22/01/2023).
Karenanya, kegiatan ini merupakan bagian untuk memberikan ruang kepada pelajar agar memicu mengembangkan minat dan bakat melukisnya, sehingga lahir regenerasi pelukis daerah yang memiliki karya seni bernilai.
“Yang jelas, pameran dan lelang lukisan di kegiatan kalender Pemerintah Daerah 2024, dalam rangka mendukung kemajuan seni lukis di Kabupaten Sumenep,” jelasnya.
Pameran dan lelang lukisan yang bertajuk Sumenep Pentahelix 2024, bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep sejak 22 hingga 26 Januari 2024.
Pada kegiatan itu tidak hanya memamerkan lukisan semata, melainkan juga diadakan beberapa kegiatan untuk merangsang minat pelajar mencintai seni lukis.
“Kegiatan yang mewarnai pameran dan lelang itu, antara lain mewarnai TK/RA 23 Januari 2024, menggambar SD/MI 24 Januari 2024, dan workshop seni rupa dasar guru TK/RA 25 Januari 2024,” jelas Edi.
Ketua Panitia Pameran dan Lelang Lukisan Sumenep Pentahelix, Farid W mengungkapkan, kegiatannya diikuti perupa se-Jawa Timur dengan jumlah total peserta keseluruhan sebanyak 600 orang.
“Mereka berasal dari Madura, Trenggalek, Surabaya serta Kabupaten maupun Kota di Jawa Timur lainnya,” tuturnya.
Diharapkan, pameran dan lelang menjadi wadah bagi para pelukis untuk menampilkan hasil karya terbaiknya, sehingga bisa dilihat langsung oleh masyarakat khususnya anak muda supaya mencintai dunia lukis.
“Lukisan lelang hasilnya sekitar 50 persen diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep,” pungkasnya. ( */AJ)