maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terus aktif untuk menangani kasus stunting. RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) meluncurkan program cara aktifkan menurunkan stunting (Canting).
Plt Direktur RSUD Syamrabu, Farhat Surya Ningrat menyampaikan, program canting itu sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh pihaknya yang bekerja sama dengan pihak terkait untuk secara aktif menangani kasus stunting di Bangkalan. Menurutnya, kasus balita sakit karena diare, sesak, batuk dan lainnya yang dirawat di RSUD Bangkalan setelah melalui pemeriksaan juga diikuti kasus stunting.
“Karena itu kami berinisiatif melakukan penanganan secara langsung dengan program layanan antar jemput bagi pasien anak,” tuturnya, Senin (24/7).
Melalui program tersebut menurut dia, diharapkan bisa menyentuh secara langsung kepada masyarakat sekaligus menangani kasus stunting secara aktif. Karena kasus stunting tersebut harus ditanggulangi secara serius di Kota Dzikir dan Shalawat.
“Penyembuhan serta penanganan stunting seperti memberi bantuan makanan bergizi, susu gratis serta parenting penanganan stunting bagi orang tua,” ujar Farhat.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Mohni mengatakan, bahwa Plt Bupati persoalan stunting merupakan menjadi salah satu fokus pemerintah dalam bidang kesehatan termasuk salah satu visi misi Kabupaten Bangkalan. Menurutnya, saat ini Bangkalan merupakan salah satu kabupaten dari 260 kabupaten/kota yang memiliki desa lokasi khusus (Lokus) stunting di Indonesia.
“Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi ini harus segera kita atasi bersama baik pemerintah kabupaten maupun tingkat desa. Baik individu, masyarakat, dan pemerintah harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting,” pungkasnya. (RM/MH)
