maduraindepth.com – Kiai di Pamekasan menyesalkan insiden kericuhan aksi 22 Mei di Jakarta. Sebab tidak sedikit di antaranya memakan banyak korban. Ulah tersebut diyakini karena ada oknum provokator. Akibatnya aksi tidak berjalan mulus.
“Saya pribadi mengecam terjadinya kekerasan di Jakarta yang sampai menelan korban’,” kata Ketua Yayasan Mabdaul Falah, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Mahfud, Jumat (24/5).
Kejadian tragis tersebut, dia meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Tindakan anarkis dinilai bisa memicu lahirnya konflik. Sehingga mengakibatkan persatuan bangsa terpecah.
Baca juga: Pro-Kontra Gerakan People Power di Kalangan Tokoh Madura
Meski demikian, dia mengapresiasi kinerja TNI-Polri, karena sudah melakukan pengamanan. Sehingga pengawalan jalannya pemilihan umum (Pemilu) berlangsung baik. Secara tidak langsung, mereka disebut ikut menyukseskan pesta demokrasi.
“Selama ini TNI-Polri sudah melakukan tugasnya dengan baik mulai dari tahapan awal Pemilu sampai selesai pengumuman,” tutur Mahfud.
“Kami sangat mendukung sekali terhadap TNI Polri yang telah menjaga dan mengamankan aksi kerusuhan yang anarkis supaya Indonesia tetap aman dan damai,” tandas lelaki separuh baya tersebut. (EK/NR)