maduraindepth.com – Tertangkapnya tiga orang tersangka kasus penyelundupan pupuk bersubsidi oleh Polres Sampang ke luar Madura pada Selasa (12/4) malam lalu menjadi sorotan publik. Dalam kasus ini pemerintah daerah setempat disinyalir terkesan lalai dalam mengontrol aktivitas pendistribusian pupuk di wilayah Sampang selama ini.
Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Sampang Yuliadi Setiawan menyikapi terungkapnya penyelundupan pupuk bersubsidi. Ia mengakui bahwa pelaksanaan penyaluran pupuk di bawah masih belum maksimal.
Menurutnya, kejadian ini menjadi atensi khusus bagi pihaknya untuk berbenah diri. Katanya, selama ini standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan sudah diterapkan.
“Kalau administrasi sudah bagus, hanya proses di bawah kami akui masih belum maksimal buktinya masih jebol ini,” kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang itu, Jumat (27/4) malam.
Ia mengatakan, meski kontroling sudah dilakukan tapi mafia pupuk lebih pintar dari kebijakan yang sudah ditetapkan. “Sebenarnya kontrol kami secara administrasi sudah jalan, hanya proses saja melalui tahapan-tahapan yang harus dibenahi tidak ada by name by address yang hanya dicatut saja,” ungkapnya.
Pihaknya berjanji, kedepan akan mengevaluasi teknis ke bawah bersama dinas pertanian guna menutup celah kebocoran pupuk. “Setalah lebaran kita akan rapat bersama pihak-pihak yang lain,” pungkasnya. (Alim/MH)