maduraindepth.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang mengeluarkan Surat Edaran (SE) penarikan buku ajar yang dinilai menyimpang. Surat itu sebagai tindak lanjut dari SE yang dikeluarkan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kepala Kemenag Sampang, Abdul Wafi, melalui Kasi Pendma Kemenag Sampang, Wahyu Hidayat membenarkan, jika pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait penarikan buku ajar yang diduga menyimpang itu. Surat bernomor B-1212/Kk.13.21/PP/08/2023 itu meneruskan SE dari Kanwil Kemenag Jatim nomor surat B- 5475/Kw.13.01/PS/8/2023.
“Iya, surat edaran untuk penarikan buku yang diduga menyimpang sudah kami edarkan ke semua madrasah dan sekolah,” katanya, Selasa (5/9) .
Dia menjelaskan, saat ini buku-buku yang diduga menyimpang tersebut sedang proses penarikan oleh pihak madrasah. “Statusnya buku yang bermasalah itu ditarik oleh Kepala Madrasah, artinya tidak digunakan lagi. Jadi kalau ada di siswa yang pakai buku itu, tetap harus ditarik oleh pihak madrasah,” tegasnya.
Wahyu menerangkan, penarikan buku berpolemik itu masih dalam proses. Sementara itu, Kemenag Sampang tetap menunggu keputusan lebih lanjut dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, perihal buku ajar baru.
“Kewenangan menarik dan mengganti itu keputusan pusat, kami hanya bertugas memastikan semua sudah diamankan dan tidak diajarkan lagi ke siswa,” imbuhnya.
Dia menambahkan, SE penarikan buku ajar masih polemik tersebut diberlakukan untuk umum, mulai tingkat MTs maupun MA yang ada di Kabupaten Sampang. “SE ini diberlakukan bagi madrasah, baik yang menerapkan maupun yang tidak, surat ini tindak lanjut setelah hasil koordinasi dengan para ulama dan masyaikh NU korda Madura, dengan harapan agar ke depannya tidak terulang lagi,” pungkasnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI
