maduraindepth.com – Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang berupaya memanen air hujan. Sebab air hujan layak menjadi sumber air yang potensial.
Ketua FPRB Kabupaten Sampang, Moh. Hasan Jailani menyampaikan, daerah yang akan dijadikan fokus utama sebagai sampel awal adalah Desa Pulau Mandangin. Pasalnya di kepulauan itu masyarakatnya sudah lama terbiasa menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Panen air hujan di Mandangin terjadi sejak dulu hingga kini,” tutur pria yang karib dengan sapaan Tretan Mamak itu, Selasa (11/7).
Menurutnya, jika air hujan diolah dengan baik, minumannya bisa sehat. Bahkan kualitasnya bisa sama dengan air mineral yang bersertifikat.
Ia mengatakan, saat ini problematika ketersedian air bersih makin pelik. Sebab itu, potensi yang dimiliki alam, sepertu air hujan, harus betul-betul dikelola secara optimal.
“Mudah-mudahan kondisi ini segera berubah, masyarakat semakin terjaga kesehatannya. Salah satunya melalui panen air hujan ini,” ucapnya.
FPRB saat ini terus membangun jejaring dengan banyak elemen untuk mewujudkan panen air hujan. Menariknya, hasil panen air hujan ini ternyata juga bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
“Sebenarnya tinggal selangkah lagi mengenalkan alat yang bisa mobile, murah dan bisa dibikin sendiri oleh publik,” ujarnya.
Koordinator Inovasi Panen Air Hujan FPRB Sampang, Fery menyampaikan, panen air hujan memiliki manfaat ganda. Yakni bisa mengatasi kekeringan dan menanggulangi banjir saat musim hujan.
“Memang ada beberapa negara melakukan itu, mengurangi banjir dengan menampung air hujan diolah jadi air minum, tapi itu berat karena butuh anggaran besar,” ujar Fery pada maduraindepth.com.
Kata Fery, Madura masuk wilayah tropis. Tetapi curah hujannya lumayan tingga. Di Sampang, jika musim kemarau kekeringan, saat musim hujan, justru dilanda banjir.
Melalui panen air hujan ini, pihaknya meyakini masyarakat tidak akan merasa kesulitan mencari air bersih. “Jadi kita tinggal memanajemen kelebihan air saat hujan, dimana saat kemarau kita tidak kekeringan air,” terangnya.
Jika panen air hujan yang direncanakan akan direrapkan di Pulau Mandangin ini berhasil, maka kawasan yang terdampak kekeringan bisa menerapkan hal serupa. Seperti di Kecamatan Robatal dan Torjun.
“Iya, juga bagi wilayah yang kelebihan air kita ambil, supaya tidak terlalu besar hingga terjadi banjir di Sampang Kota,” tandasnya. (Alim/MH)