maduraindepth.com – Program penataan pasar di Sumenep, menjadi perhatian legislatif. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Masdawi menyoroti Pasar Lenteng dan Pragaan.
Diketahui, dua pasar tradisional tersebut, baru saja kecipratan anggaran revitalisasi. Masing-masing pasar, mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 183 juta yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024.
Namun, dana sebesar ratusan juta untuk program revitalisasi itu, sekadar direalisasikan pemasangan besi pada tembok pagar di Pasar Lenteng. Sedangkan, anggaran untuk Pasar Pragaan, direalisasikan untuk pemasangan paving.
Sehubungan dengan itu, Masdawi menyampaikan, bahwa ke depan eksekutif harus lebih mengoptimalkan penataan pasar. Sebab, hal itu bersentuhan langsung dengan kenyamanan konsumen dan pedagang di pasar.
“Penataan pasar, menjadi perhatian prioritas kami. Makanya, pedaganga harus disediakan tempat yang bersih dan nyaman serta diatur tata letak untuk tempat berjualan,” ungkapnya, Rabu (6/11).
Khusus Pasar Lenteng, menurutnya ada banyak pekerjaan yang harus diprogramkan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Seperti, perbaikan kios yang sudah mengalami kerusakan. Serta, menyediakan kios yang layak untuk para pedagang.
“Kalau di Pasar Lenteng, masih banyak tempat jualan yang menggunakan bambu. Itu harus disediakan tempat yang lebih layak. Percuma pagarnya bagus, kalau tempatnya tidak layak,” paparnya.
Sedangkan, mengenai pemasangan paving di Pasar Pragaan, menurutnya sudah dianggap tepat sasaran. Sebab, pasar tradisional tersebut, memang sering mengalami becek saat musim hujan. Namun di samping itu, penataan para pedagang di pasar tersebut juga sangat penting untuk dilakukan.
Seperti diketahui, bahwa tiap jadwal pasaran pada hari Rabu, akses lalu lintas di Jalan Raya Pragaan sering macet. Hal itu, dipicu dengan adanya pasar tumpah di sepanjang tepi jalan tersebut. Belum lagi, tidak ada tempat khusus untuk pasar hewan di Pasar Pragaan.
“Soal keterbatasan tempat di Pasar Pragaan, memang kami sadari. Tetapi, kalau penataan pasar dilakukan dengan maksimal, kami rasa akan lebih efektif,” ujarnya.
Mengenai itu, Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep Idham Halil mengatakan, segera melakukan perbaikan. Khususnya, untuk kios lama di Pasar Lenteng.
“Perbaikan atap kios lama di Pasar Lenteng sedang kami ajukan di APBD 2025. Karena, memang banyak yang bocor,” ucapnya.
Dia mengakui, bahwa program revitalisasi pasar memang banyak yang harus dioptimalkan. Hanya, hal demikian tidak bisa diprogramkan begitu saja. Sebab, harus menyesuaikan dengan porsi anggaran yang tersedia.
“Kami terus melakukan perencanaan terbaik untuk revitalisasi pasar. Termasuk mengenai penataan pedagang di pasar,” pungkasnya. (bus/*)