maduraindepth.com – Puluhan desa di Kabupaten Sampang belum dapat mencairkan Dana Desa (DD) tahap awal tahun 2025. Kondisi ini membuat sejumlah proyek di desa terhambat dan sebagian lainnya terpaksa dikerjakan menggunakan talangan pihak ketiga. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang, Yudhi Adidarta Karma, menyampaikan penjelasan resminya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/12/2025).
Ia mengungkapkan, dari seluruh desa di Sampang, baru 43 desa yang berhasil mencairkan DD tahap kedua. Selebihnya masih menunggu proses administrasi dan teknis dari pemerintah pusat maupun provinsi.
“Memang ada yang sudah mulai pekerjaan meski dananya belum turun. Itu ditalangi pihak ketiga. Namun secara resmi datanya belum masuk ke kami,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa desa yang sudah mengeksekusi proyek harus menyiapkan berita acara yang membuktikan pekerjaan tersebut merupakan kegiatan baru yang ditalangi sementara. Dokumen itu nantinya menjadi dasar verifikasi dan pelaporan ke provinsi serta kementerian.
DPMD mengaku sudah menyampaikan keluhan desa ke tingkat pusat, namun hingga kini belum ada kebijakan khusus yang mempercepat pencairan. Beberapa jenis kegiatan seperti rigid beton dinilai masih memungkinkan dikerjakan cepat bila dana benar-benar turun dalam waktu dekat.
Selain soal pencairan, ia mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi publik. Menurutnya, masih banyak desa yang belum memasang papan proyek maupun papan informasi anggaran di balai desa.
“Keterbukaan itu wajib. Masyarakat harus bisa mengawasi kegiatan di desanya,” tegasnya.
DPMD kini fokus mendampingi desa sekaligus menyelesaikan sejumlah agenda internal seperti pelatihan BPD dan pendampingan administrasi menjelang tutup tahun anggaran. (Poer/MH)
