maduraindepth.com – Ketua Tim Penanganan Pasien Covid-19 RSUD dr. Slamet Martodirjo, Syaiful Hidayah mengatakan, semua pihak baik pemerintah hingga tokoh masyarakat harus bekerjasama mendorong masyarakat untuk bersedia mengikuti program vaksinasi.
Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat Pamekasan yang belum mengikuti program vaksinasi bahkan tidak bersedia untuk divaksin.
“Masyarakat tidak boleh anti terhadap vaksinasi,” kata Syaiful Hidayah yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ia mengatakan, memperkuat sistem imunitas atau herd imunity menjadi penting untuk mencegah masyarakat jatuh sakit, terutama di tengah mewabahnya Covid-19 ini.
Menurutnya, vaksin Covid-19 yang dipakai di kabupaten Pamekasan menunjukkan efikasi Sinovac sebesar 65,3 persen dan efektif dalam memerangi virus corona.
“Kalau sudah terbentuk herd imunity pada masyarkat maka penularan Covid-19 dengan sendirinya berkurang,” terangnya. Sabtu, (31/7).
Ia juga menyarankan kepada masyarakat untuk terus mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalisir tambahan kasus corona.
“Ruang isolasi di rumah sakit umum Pamekasan masih penuh, akan tetapi antriannya sudah melandai. Rumah sakit adalah bagian hilir, hulunya itu tetap masyarakat, bagaimana masyarkat tetap menerapkan prokes,” ucapnya.
“Sekarang pemerintah menerapkan PPKM untuk menekan penyebaran virus,tapi percuma jika masyarakat tidak menjalankan prokes,” tambahnya.
Kendati terus mendorong masyarakat Pamekasan untuk mengikuti vaksinasi, Syaiful mengungkapkan kriteria masyarakat yang tidak boleh menerima suntikan vaksin Covid-19 Sinovac antara lain, tekanan darahnya tinggi, menderita penyakit jantung, memiliki penyakit paru seperti asma, (dalam kondisi tertentu bisa diberikan). (RUK/AW)