Dinas Pertanian Bangkalan Diserbu Aktivis, Ada Apa?

Dinas Pertanian Pupuk Bersubsidi
Sejumlah aktivis Gelora saat menyampaikan aspirasinya kepada Dinas Pertanian Bangkalan. (Foto: SA/MI)

maduraindepth.com – Sejumlah aktivis Gerakan Loyalis Perubahan Kabupaten Bangkalan (Gelora Bangkalan) melakukan orasi di depan kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan.

Kedatangan demonstran itu adalah menyoroti pendistribusian pupuk bersubsidi dan bantuan alat tani yang dianggap tidak tepat sasaran. Bahkan ada oknum-oknum di bawah yang mencari keuntungan dari program pemerintah tersebut.

Hal itu diutarakan oleh Munawwir bahwa ada kios-kios di pendistribusian pupuk bersubsidi di Bangkalan yang dijadikan ladang dalam meraup keuntungan besar oleh pemilik kios dengan cara menjual dengan harga yang fantastis.

“Kami meminta Dinas Pertanian untuk lebih inten lagi dalam mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi di Kabupaten Bangkalan, serta penertiban terhadap kios-kios,”ujarnya, Selasa (20/10/2020).

Pria kelahiran Bangkalan itu meminta pihak pertanian mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi terhadap petani di seluruh Kabupaten Bangkalan.

“Oleh sebab itu kami meminta pihak pertanian melakukan peninjauan ulang terhadap bantuan yang sudah didistribusikan serta pengawasan agar bantuan itu benar-benar tersalurkan dan tepat sasaran,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dispertahorbun Bangkalan Puguh Santoso mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih terhadap Gerakan Loyalis Perubahan Kabupaten Bangkalan atas informasi dan keluhan masyarakat tani yang telah disampaikan.

Dia menjelaskan terkait keluhan masyarakat yang disampaikan oleh Gelora Bangkalan, bahwa saat ini petani-petani oleh pemerintah diharuskan mempunyai kartu tani untuk mendapatkan pupuk subsidi yang berkerjasama dengan Bank BNI.

Baca juga:  Alokasi Pupuk Bersubsidi di Pamekasan Dipangkas Hingga 50 Persen

“Nantinya petani melakukan transaksi pupuk tanpa harus mengeluarkan uang tunai,” ungkapnya saat diwawancarai oleh awak media.

Selanjutnya, perihal kios yang katanya ada main di bawah, pihaknya tidak asal memberikan kios. Kios itu nantinya resmi dari Dispertahorbun.

“Jika itu tidak resmi maka tidak akan kami jadikan kios. Jika ada temuan di bawah silahkan telepon, saya tidak main-main dengan bantuan pemerintah,” tandasnya. (SA/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto