Dapat Umroh Gratis dari Bupati Sampang, Nenek Sanindi: Seperti Mimpi

Nenek Sanindi Umroh Gratis dari Bupati Sampang
Nenek Sanindi. (FOTO: MI)

maduraindepth.com – Nenek Sanindi (75) berkesempatan melaksanakan ibadah umroh gratis. Ia akan berangkat ke tanah suci pada tanggal 12 September 2022 mendatang.

Perempuan lanjut usia itu tidak mengira jika dirinya ditakdirkan berangkat bulan ini. “Alhamdulillah, semua ini seperti mimpi,” ujar nenek Sanindi dengan raut wajah bahagia, mengawali pembicaraan dengan jurnalis maduraindepth.com, Rabu (7/9).

Secara ekonomi, nenek kelahiran 28 September 1947 itu mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mungkin melaksanakan ibadah umroh. Tetapi takdir berkata lain. Sebab semua biaya umroh-nya ditanggung oleh Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi.

“Saya hanya bisa mengucap terima kasih kepada pak bupati dan berdoa semoga yang dilakukan diridhoi Allah SWT,” ujar perempuan asal Desa Kara, Kecamatan Torjun itu.

Pada Rabu (7/9) lalu, Nenek Sanindi mengikuti kegiatan manasik yang ditempatkan di Gedung Pertemuan Ponpes Al-Mubarok, Lanbulan. Ia mengikuti manasik bersama 15 jemaah lainnya yang juga mendapat umroh gratis dari bupati Slamet Junaidi.

Punya Anak Tujuh, Enam di Luar Kota
Nenek Sanindi Umroh Gratis dari Bupati Sampang
Nenek Sanindi usai mengikuti manasik umroh. (FOTO: Arief Tirtana/MI)

Kami menemui nenek Sanindi di rumah anaknya, Bunawi, usai mengikuti manasik sebagai persiapan berangkat ke tanah suci. Di rumah yang sederhana itu, ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki tujuh orang anak.

Tapi mereka sudah tidak tinggal bersama nenek Sanindi. Keenam anaknya hidup di luar kota. Hanya Bhunawi yang masih tinggal di Desa Kara, Kecamatan Torjun.

Baca juga:  Tingkatkan Wawasan, Mahasiswa Agribisnis UNIJA Ikuti Praktek Kerja Lapang di Kabupaten Lumajang

“Kalau yang lain sudah di luar kota, ada yang di Bali, Surabaya dan ada yang di Bangkalan,” tuturnya.

Selain sebagai sorang petani, rupanya nenek Sanindi juga memiliki keahlian memijat. Ia menjadi tukang pijat sejak tahun 1987-an ketika dirinya berusia sekitar 40 tahun. Keahlian memijat itu didapat dari sesepuhnya.

Bunawi (45) mengungkapkan, nenek Sanindi memang punya keinginan bisa sampai ke tanah suci. Tapi kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, harapannya tak kunjung terwujud.

Tapi pada tahun nenek Sanindi ditakdirkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Sebagai seorang anak, Bunawi berharap, ibunya diberi kesehatan agar bisa melaksanakan ibadah lebih maksimal.

“Karena berangkat ke tanah suci merupakan harapannya dari dulu, alhamdulillah sekarang terwujud,” ucapnya.

Travel Harus Perhatikan Nenek Sanindi

Pj Kades Kara, Muhdi mengatakan pihaknya mendapat instruksi dari Camat Torjun untuk mendampingi nenek Sanindi, mulai dari pemberangkatan manasik hingga selesai. Pihaknya berharap nenek Sanindi tetap dalam keadaan sehat hingga pelaksanaan umroh di tanah suci selesai.

“Setelah dari acara manasik tadi, kami mengantarkan ibu Sanindi ke rumah putranya, untuk mempersiapkan kebutuhannya selama di tanah suci, mulai dari kelengkapan Paspor, KTP, maupun kartu vaksin,” ujar Muhdi didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Torjun, Moh. Isnan.

Jadwal keberangkatan nenek Sanindi pada tanggal 12 September 2022. Tepat pukul 07.00 WIB sudah harus berada di Pendopo Trunojoyo. “Karena akan berangkat bersama rombongan bupati,” ujarnya.

Baca juga:  Busyro Karim Komentari Dugaan Pelanggaran Kode Etik ASN Oleh Fattah Jasin

Sementara Moh. Isnan meminta pihak travel betul-betul memperhatikan dan melakukan pengawasan terhadap para jemaah. Terutama pada nenek Sanindi, mengingat usianya yang sudah sepuh.

“Dan apa yang disampaikan oleh pihak travel cukup membuat kami tenang,” singkatnya.(RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto