maduraindepth.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 0828/Sampang memberi pembinaan tanggap bencana kepada masyarakat sebagai langkah mitigasi kebencanaan, Kamis (27/10). Dalam kegiatan ini, Kodim 0828 menghadirkan pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0828, Mayor Inf. Mudjib menyampaikan, melalui kegiatan tersebut pihaknya berharap ada sinergi antara Kodim dengan masyarakat. Khususnya organisasi yang bergerak di bidang kebencanaan.
Dia mengungkapkan, saat ini berdasarkan data BMKG, wilayah Jawa Timur memiliki kondisi cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, banyak bencana menimpa beberapa daerah seperti yang sudah tersebar luas melalui media sosial (Medsos). “Tidak menutup kemungkinan di Sampang bisa saja terjadi bencana alam,” ujarnya.
Di Kabupaten Sampang ada beberapa potensi bencana yang menjadi atensi bersama. Seperti banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai Kamoning karena tidak mampu menampung debit air. “Luapan air yang dikirim dari utara bisa menimbulkan luapan air atau banjir. Kadang di sekitar kita cuacanya terang, tapi di daerah utara, yakni Robatal mengalami hujan lebat,” tuturnya.
Menurut Mudjib, terjadinya bencana menjadi evaluasi bersama. “Rusaknya alam karena dirusak oleh manusianya sendiri. Kami tidak bisa berbuat banyak,” katanya.
Sebab itu, sinergisitas sangat dibutuhkan agar dapat terorganisir dengan baik. Jika sudah terorganisir, maka koordinasi antarpihak lebih mudah dilakukan. Termasuk melakukan gotong royong dengan masyarakat. Sehinnga apabila terjadi bencana tidak menimbulkan kerugian yang signifikan.
Di tempat yang sama, Kasi Kebencanaan dan Logistik BPBD Kabupaten Sampang, H. Moh. Imam menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Kodim 0828. Pihaknya selaku pemateri hanya memberikan pemahaman dasar tentang macam-macam bencana beserta penanggulangannya dan cara melakukan penyelamatan.
“Jikalau ada masyarakat yang butuh kami untuk menjadi narasumber dan memberikan pelatihan kami akan selalu siap,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi PSKBA Dinas Sosial, Perlindungan, Perempuan dan Anak (DPPA) Kabupaten Sampng Moh. Imron, yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan, pihaknya ingin pembekalan ini berkelanjutan. Sehingga relawan binaanya yakni TAGANA dan KSB lebih mantap dalam melakukan penanggulangan kebencanaan.
“Mungkin kedepan bisa diagedakan, koordinasi dengan tim SAR dan pemerintah agar para relawan diberikan pelatihan. Kalau penolong tidak memiliki kemampuan penolong maka akan menjadi korban,” pungkasnya. (RIF/MH)