maduraindepth.com – Menghadapi pandemi Covid-19, Wakil Bupati (Wabup) Sumenep Ahmad Fauzi, melayangkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan Masker untuk masyarakat Pulau Sapudi. Ada 30 APD yang diberikan pada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Nonggunong dan 200 masker yang disebarkan pada elemen masyarakat, Rabu (22/4).
Penyaluran bantuan masker tersebut dihendel langsung oleh Tim Kesehatan Puskesmas Kecamatan Nonggunong bertempat di Pasar Desa Sokaramme, dengan melibatkan Formpimka, Polsek dan Danramil Pos (Danpos), serta beberapa pemuda.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Nonggunong, H Hasbullah mengatakan, bahwa bantuan tersebut murni dari Bapak Ahmad Fauzi secara pribadi. Menurutnya melalui bantuan temannya di daratan, dia menyambungkan komunikasi dan ternyata langsun direspon oleh Wakil Bupati.
“Bantuan ini murni dari anggaran pribari bapak Wabub, sebagai bentuk amal jariyah yang dia berikan untuk masyarakat Pulau Sapudi,” ujarnya.
Selanjutnya, dia mengaku bahwa sangat senang sekali terhadap adanya bantuan tersebut. Dia menilai memang sudah sejak awal berharap adanya bantuan seperti ini.
“Karena kami dari tim kesehatan hanya memiliki alat yang sangat terbatas pada saat melakukan sterilisasi di lapangan,” tegasnya.
Dia juga menghimbau pada masyarakat Pulau Sapudi pada umumnya, dan Mayarakat Nonggunong pada khususnya agar supaya selalu mengikuti anjuran pemerintah, termasuk rajin mencuci tangan, memakai masker dan menetap di rumah kecuali ada kepentingan yang urgen.
“Terutama perantau yang baru datang dari zona merah, harap agar berdiam diri di rumah terlebih dahulu dan jaga jarak dari masyarakat, demi kebaikan bersama,” harapnya.
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung pasar, Aida, menyampaikan sangat berterima kasih kepada Wakil Bupati Sumenep, karena telah memberikan masker gratis pada masyarakat. Menurutnya hal ini sangat baik jika masyarakat bisa sadar untuk menggunakan masker pada saat keluar rumah dan untuk mencegah wabah Covid-19 yang membahayakan itu.
“Neka begus, ben minimal masyarakat awam bisa ngarte jhe’ panyaket neka lakar kodu ngastete, soalla sanget mematikan” tutur dalam bahasa Madura.
“Ini bagus dan minimal masyarakat awam bisa mengerti, kalau penyakit ini memang harus berhati-hati, karena sanagat mematikan,” pungkasnya. (*)