maduraindepth.com – Saat ini Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sampang tengah menyusun strategi pengawasan pemilu 2024. Sejumlah titik rawan konflik juga dipetakan untuk deteksi dini terjadinya konflik pada saat pra maupun pasca pemilu.
Dalam pemetaan dan penyusunan strategi itu, Bawaslu melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kepolisian Resort (Polres) setempat. Sebagaimana dibahas dalam rapat kerjasama pada Jumat (26/5) kemarin.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sampang, Insiyatun mengonfirmasi, berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP) terdapat sejumlah titik rawan yang menjadi atensi bersama. Baik pada Pemilu maupun Pilkada 2024 mendatang.
“Saat raker dengan satuan intelkam polres, kami petakan titik rawan, karena memang tiap tahapan potensi kerawanan konfliknya berbeda, ada yang rawan sedang maupun rawan tinggi,” terang Insiyatun.
Lima Upaya Bawaslu
- Sosialisasi
- Observasi Lapangan
- Koordinasi
- Peningkatan SDM Badan Adhock
- Analisis
Insiyatun mengungkapkan, sosialisasi akan dilakukan pada saat masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Setelah itu 75 hari sebelum masa tenang juga saat pemungutan suara, penghitungan dan rekapitulasi suara.
“Sesuai UU No. 7 Tahun 2017 dimaksudkan untuk mengawal proses demokrasi agar berlangsung secara jujur, tertib, dan aman sehingga menciptakan Pemilu yang berintegritas,” pungaknsya. (Alim/MH)