maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus menggelar kegiatan Calendar of Event 2024 dengan spektakuler. Salah satunya, yaitu acara Tatorbhangan Ritual Culture yang dilaksanakan di Desa Torbang, Kecamatan Batuan mulai Senin-Rabu (9-11/9).
Dalam rangkaian event tatorbhangan itu, terdapat beberapa kegiatan. Meliputi prosesi tatorbhangan, tembhang macopat, haul Buju’ Gunong dan sesepuh, serta Pawai Budaya Torbang Kontemporer.
Kepala Desa (Kades) Torbang Muzanni mengungkapkan, acara puncak Tatorbhangan Culture dimeriahkan dengan pagelaran pawai budaya. Kegiatan paling spektakuler itu, diikuti oleh ribuan warga desa setempat pada pada Rabu (11/9).
Ribuan orang yang mengikuti pawai budaya di Jalan Raya Lenteng itu, merupakan warga dari berbagai dusun di desa setempat. Untuk menghibur masyarakat dalam pagelaran pawai budaya tersebut, masyarakat sengaja mengundang 15 grup musik tong-tong.
“Pawai Budaya Torbang Kontemporer ini, merupakan unjuk kreasi untuk merayakan keberhasilan Desa Torbang selama satu tahun,” ungkapnya.
Disampaikan, pada pelaksanaan tatorbhangan tahun ini, mengusung tema “Bhapa’ Bhabu Ghuru Rato. Folosofi dari tema tersebut, tidak lain adalah sebuah prinsip hidup orang Madura dalam bersosial yang memang ditanamkan sejak lampau.
“Jadi, kita harus menghormati Bapak, Ibu, Guru, serta Pemerintahan,” jelasnya.
Atas terselenggaranya perayaan tersebut, Muzanni berharap warganya selalu kompak. Sehingga, dapat berdampak positif terhadap pembangunan desa serta kerukunan dalam bermasyarakat.
“Kalau semua lini kompak, dari atas sampai bawah, maka semua program bisa dilaksanakan dengan baik,” tuturnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo turut hadir saat pelaksanaan pawai budaya di Desa Torbang. Dia sangat mengapresiasi Event Tatorbhangan yang berlangsung spektakuler.
Menurutnya, acara Tatorbhangan merupakan sebuah upaya untuk melestarikan budaya lokal yang ada di Kota Keris. Oleh sebab itu, semua masyarakat diimbau agar selalu meningkatkan kesadaran dalam merawat tradisi dan budaya lokal yang telah diwariskan leluhur.
“Upaya melestarikan tradisi dan budaya ini, harus disadari dan dilakukan oleh berbagai pihak. Seluruh elemen masyarakat, harus saling berperan aktif,” tegasnya.
Bupati Fauzi mendorong, event Tatorbhangan terus dilaksanakan tiap tahun. Supaya, tradisi lokal yang terdapat di desa setempat bisa terjaga dengan baik. Bahkan di samping itu, kegiatan serupa dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk membangun kemajuan desa.
“Semoga, tahun depan acara seperti ini bisa dilaksanakan kembali,” pungkasnya. (bus/*)