maduraindepth.com – Tradisi Tatorbhangan menjadi salah-satu Kalender Event Pemerintan Kabupaten (Pemkab) Sumenep pada September 2024. Rencananya, acara itu akan dilaksanakan pada 8-11 September 2024.
Tatorbhangan merupakan tradisi pelestarian dan pengembangan Budaya orang Madura secara umum. Dalam acara itu, disimboliskan raja-raja kecil mempersembahkan hasil bumi kepada raja besar.
“Ini yang kedua kalinya kita laksanakan dan masuk kalender event wisata Kabupaten Sumenep. Di situ juga ada tradisi Cacangkreman, nanti akan diperankan oleh Perangkat Desa Torbang,” kata Muzanni, Kepala Desa Torbang, Sabtu (7/9).
Perlu diketahui, Tatorbhangan diambil dari nama Desa Torbang. Kata itu memiliki arti tradisi masyarakat Torbang dengan didasari potensi-potensi budaya yang ada di desa tersebut.
“Sebetulnya, sejak dulu Masyarakat di Torbang ini, di masing-masing kampung itu setiap tahun sudah mengadakan kegiatan yang sifatnya ritual religius, seperti mengaji Al-Quran bersama. Nah, dari itu kita coba kembangkan menjadi tontonan menarik sekaligus mendidik,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Pelaksana Tatorbhangan Abdul Rahem mengatakan, Tatorbhangan tahun ini akan berlangsung selama tiga hari. “Kita pusatkan seluruh rangkaian kegiatan Tatorbhangan itu di Desa Torbang,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan Tatorbhangan akan dimulai pada Minggu, 8 September 2024 dengan menampilkan kesenian Tembhang Macapat. Kemudian Senin, 9 September 2024, akan digelar Prosesi Tatorbhangan. Sedangkan Selasa, 11 September 2024, akan dilaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul Bhujuk Gunong dan Sesepuh Desa Torbang di Asta Pasarean Bhujuk Gunong, Dusun Gilir.
Setelah itu, pada Rabu, 11 September 2024, akan dilangsungkan pagelaran Pawai Budaya. “Senin pagi, Prosesi Tatorbhangan akan dihadiri oleh Bupati Sumenep, Bapak Achmad Fauzi Wongsoyudo, dan Phinta Mutiara, RU II Puteri Indonesia 2024,” pungkasnya. (*)