maduraindepth.com – Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Korda Sampang menyorot pengelolaan dana desa (DD). Pasalnya setiap tahun biaya dana operasional yang bersumber dari DD tersebut naik signifikan.
Ketua Jaka Jatim Korda Sampang Mohammad Sidik menyebutkan, sejak DD digelontorkan pada tahun 2015, dana operasional mencapai sekitar Rp 400 juta per tahun. Itu termasuk gaji, tunjangan, honorarium, bantuan pendidikan dan kesehatan.
“Karena DD di Sampang sudah dari tahun 2015, jadi sudah waktunya dievaluasi,” ujarnya saat melakukan audensi dengan DPMD Sampang, Kamis (17/10/2019).
Pihaknya juga menyorot soal realisasi pembelanjaan alat tulis kantor (ATK) pada setiap kegiatan yang dilakukan perangkat desa. Fantastis, dana yang digelontorkan untuk pembelian kertas, pena, pensil dan ATK lainnya mencapai Rp 2,2 miliar.
“Anggaran ATK sebanyak itu apakah ada kesesuaian dengan realisasi di lapangan?,” ucapnya.
Baca Juga: Soroti Realisasi Program Dana Desa, Jaka Jatim Datangi DPMD Sampang
Terkait ATK, Kabid Bina Pemerintah Desa Suhanto mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan pembelanjaan ATK ini sudah ada kesesuaian atau belum. Untuk itu, ia mengaku akan melakukan evaluasi bersama pihak kecamatan.
“Jangan-jangan ada desa yang dimarkup saja. Sementara pemanfaatannya tidak maksimal. Saya masih lihat dulu nanti,” tukasnya. (MI1/MH)