Akibat Dianiaya, Warga Ganding Datangi Mapolres Sumenep

Polres Sumenep
Wiksan, bersama warga Ganding saat diwawancara awak media, dan memberikan bukti sobekan pada jaket miliknya yang terkena sabetan celurit. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Wiksan (50), Warga Desa/Kecamatan Ganding, beserta warga setempat mendatangi Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis (31/10) sore. Kedatangan Wiksan, bersama para warga Ganding ini dalam rangka melaporkan penganiayaan yang menimpa dirinya di Kampung Sumber, Desa Gaddhu Barat, sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (30/10) malam.

Kepada awak media, Wiksan menjelaskan, jika dirinya tidak pernah mempunyai masalah sebelumnya. Namun, dirinya menafsir kemungkinan besar dalam insiden yang dialaminya itu dikaitkan dengan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2019, yang sebentar lagi akan berlangsung.

“Pertamanya ada tiga orang mencari saya, saat saya sedang berkumpul dengan teman saya. Pada waktu itu saya sedang berdiri, dan teman saya duduk. Setelah itu, ketiga orang tersebut langsung mengeroyok saya,” ungkapnya, sambil memperagakan saat waktu di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Lebih lanjut, Wiksan menjelaskan, para pelaku ada yang menggunakan batu dan memakai celurit. “Yang paling jelas di mata saya, ada tiga orang yang memakai batu saat memukul, dan membawa celurit,” terangnya.

Menurut Wiksan, ketiga pelaku masing-masing berinisial MS, FL, dan FN. Ketiganya merupakan warga Kampung Sumber.

Selain itu, ada korban lain selain dirinya, yaitu Salamet (45), yang kebetulan tengah berkumpul dengan Wiksan.

Lebih rinci, Salamet, mengungkapkan, telah melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Ganding, usai kejadian itu, yang saat ini telah dilimpahkan ke Polres Sumenep.

Baca juga:  Polres Sumenep: Tak Ada Pengamanan Khusus Untuk Cakades

“Jadi saya setelah kejadian itu, langsung melaporkan ke Polsek Ganding. Lalu prosesnya, sore ini dilimpahkan ke Polres Sumenep,” tuturnya.

Kendati begitu, Salamet tidak menampik, bahwa sebenarnya insiden yang menimpa dirinya dengan Wiksan, sempat terjadi perkelahian (Carok) dengan menggunakan senjata tajam, yakni celurit (Sadha’).

“Sebenarnya, itu telah terjadi carok. Tapi karena saya takut ini salah tanggapan, saya tidak terlalu menjelaskannya secara rinci. Karena yang ada di KTP, selain saya dan Wiksan, ada lagi, yakni salah satu di Calon di Pilkades,” bebernya.

Namun, setelah maduraindepth.com menanyakan adanya korban yang lain, Wiksan maupun Salamet, tidak berani memberitahukan identitas korban tersebut.

“Kalau korban yang satunya lagi, juga ikut bersama kami itu barusan ada disini, barangakali masih sholat. Sudah keterangan saya dan Wiksan sudah mewakili,” tambah Salamet.

Ditanya soal pelaporan tersebut ke Polres Sumenep, Wiksan maupun Salamet mengaku, jika sudah melaporkan kejadian yang menimpa dirinya itu. “Kami sudah laporkan barusan ke dalam. Katanya akan segera diproses,” timpalnya secara bersamaan.

Pantauan maduraindepth.com di lapangan, puluhan warga Gaddhu Barat, Kecamatan Ganding, sampai sore hari kemarin, ikut mendampingi Wiksan, Salamet, dan satu korban lainnya, untuk melaporkan kejadian penganiayaan warganya itu.

Sementara itu, meski sempat sulit dihubungi, Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, akhirnya membenarkan jika perihal laporan warga Kecamatan Ganding, terkait adanya penganiayaan tersebut telah diproses.

Baca juga:  Rumah Pegawai BUMN Perhutani Dibobol Maling

“Benar, itu masih dalam proses. Kemarin sudah laporan ke Polsek Ganding. Itu perkara Pilkades, jadi Polsek Ganding telah melimpahkan ke Polres,” ungkapnya setelah dihubungi melalui sambungan selulernya, Jumat (1/11). (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto