maduraindepth.com – Peluncuran 300 unit e-Warung oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di tanah air telah berjalan dibeberapa Kota/Kabupaten. Salah satunya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang terus diberlakukan sistem penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) berbasis non tunai itu untuk mencegah distribusi yang tak tepat kualitas dan kuantitas.
“Ciri warung ini adalah warung klontong, jenis beras sendiri itu bebas, yang jelas bisa dibeli,” kata Zaini, Kepala Bidang (Kabid) Fakir Miskin Dinas Sosial Sumenep kepada media maduraindepth.com di kantornya, Jumat (6/9).
Selain bisa dikonversi ke gula, minyak goreng, dan tepung terigu, Bansos sedang diupayakan untuk bisa dikonversi dengan gas elpiji 3 Kg.
“Sebanyak 311 e-Warung yang ada di Sumenep sudah siap sesuai dengan yang ada di data Bank Mandiri,” katanya.
Manfaat pelayanan e-Warung yang digagas oleh Kemensos bersama beberapa Bank dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tentu meluas diberbagai daerah se-Indonesia. “Kewenangan e-Warung saat ini ada di Bank Mandiri, kami sudah siapkan semua,” terangnya.
Warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra), kata Zaini, sebelumnya akan mendapatkan kartu sebagai bukti penerima program tersebut. “Kami sampaikan ke Bank Mandiri, bahwa yang akan mendaftar pengajuan e-Warung harus sesuai prosedur,” ujarnya.
Mereka nantinya, lanjut dia, tinggal datang ke Warung yang ditunjuk, untuk kemudian memilih barang yang ingin dibeli, dengan bermodal kartu program dan nomor pin yang dimiliki oleh mereka, transaksi bisa dijalankan.
“Selama ini, yang menangani satu warung sebanyak 250 orang yang diperkirakan,” pungkasnya. (MR/AJ)