banner 728x90

Jaga Ekosistem Pesisir, KOSA Tanam 10.000 Mangrove di Jakarta dan Sumenep

Tanam mangrove
Aksi tanam mangrove di Pelabuhan Cangkarman, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Sumenep, Sabtu (30/08/2025). (Foto : Istimewa)

maduraindepth.com – Perkumpulan alumni penerima beasiswa Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang tergabung dalam KOICA Scholarship Alumni (KOSA), bersama World Friend Korea (WFK), menggelar aksi penanaman mangrove di Jakarta dan Sumenep.

Sebanyak 500 bibit mangrove ditanam di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta, dan 10.000 bibit lainnya ditanam di Kecamatan Bluto, Sumenep, pada Sabtu (30/8). Kegiatan bertajuk “Nurturing Mangroves, Empowering Futures” ini menjadi bagian dari program bakti sosial tahunan KOSA.

Di Kabupaten Sumenep, penanaman mangrove dipusatkan di Pelabuhan Cangkarman, Desa Aengbaja Kenek. Prosesi simbolis dilakukan oleh Camat Bluto, Kamiluddin, mewakili Bupati Sumenep, serta melibatkan kelompok masyarakat setempat seperti Reng Paseser, Arudam Farm, SMP Binar Sumenep, SMK Nasyirul Ulum Bluto, dan warga Desa Aengbaja Kenek. Mereka bergotong royong menanam bibit mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Tanam mangrove
Aksi tanam mangrove di Pelabuhan Cangkarman, Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, Sumenep, Sabtu (30/08/2025). (Foto : Istimewa)

“Pemkab menyampaikan terima kasih kepada KOICA Indonesia atas bantuan 10.000 bibit mangrove sebagai bagian dari menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem laut. Ke depan, perlu kiranya dilakukan kerja sama bidang lingkungan lainnya di Kabupaten Sumenep,” ujar Kamiluddin, Sabtu (30/08/2025).

Ketua Umum KOSA, Windha Eka, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan prioritas KOICA sekaligus mendukung agenda nasional Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, ekosistem mangrove memiliki peran vital dalam menjaga kawasan pesisir, khususnya dalam mencegah abrasi.

Baca juga:  PKSPL-LPPM IPB, Reng Paseser, HCML dan DLH Sumenep Peringati WED 2022 Dengan Tanam Mangrove

“Indonesia memiliki ekosistem mangrove seluas 3,3 juta hektare atau 23 persen dari total mangrove dunia. Namun, sekitar 19 persen di antaranya mengalami kerusakan,” jelas Windha.

Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi kampanye publik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian alam. “Penanaman mangrove tidak hanya untuk menjaga kesinambungan ekosistem, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mangrove di kawasan pesisir,” imbuhnya.

Country Director KOICA Indonesia, Kim Hyo Jin, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan para relawan dan alumni program beasiswa KOICA.

“Hari ini para relawan dan alumni program beasiswa KOICA berkumpul untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan Indonesia dengan menanam 500 pohon mangrove di Jakarta, serta menyumbangkan 10.000 bibit pohon di Kabupaten Sumenep. Kami berharap pohon-pohon ini tumbuh menjadi pelindung alami bagi masyarakat pesisir, sekaligus simbol kemitraan yang kuat antara Korea dan Indonesia,” tutur Kim Hyo Jin.

Ia menambahkan, KOICA akan terus berkomitmen mendampingi Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan. “Seiring perjalanan luar biasa Indonesia, KOICA bangga berdiri sebagai mitra terpercaya. Dengan visi yang sama, kami berkomitmen untuk terus berjalan bersama menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*/Aj)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *