2 Kali Negatif Tes SWAB, Pasien di Sampang Masih Jalani Isolasi Mandiri

Aktifitas layanan kesehatan di Puskesmas Tanjung, Camplong, Sabtu (16/5). (RIF/MI)

maduraindepth.com – Meski sudah dinyatakan sehat, JM, salah satu pegawai Puskesmas (PKM) Tanjung, Kecamatan Camplong, masih menjalani isolasi mandiri. Beberapa waktu lalu, berdasarkan hasil rapid  test, JM dinyatakan reaktif dan harus ditest Swab Pcr sebanyak dua kali. Namun hasilnya negatif Corona.

“Sudah dua kali swab, dan hasilnya negatif, meski sudah sehat beliau masih harus isolasi secara mandiri,” kata dr. Hurin, Kepala Puskesmas Tanjung, Sabtu (16/5).

Selain itu, lanjut dr. Hurin mengatakan, Puskesmas Tanjung saat ini sudah mulai melakukan aktifitas pelayanan dengan normal, dengan tetap memberlakukan sosial distancing dan menggunakan masker.”Bahkan kegiatan-kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 masih dilaksanakan,” imbuhnya.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu, pihaknya sempat menerima satu jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Kota Surabaya. Pasien ini merupakan warga Kecamatan Camplong, dan jenazahnya sudah dimakamkan dengan petunjuk protokol Covid-19.

“Sudah dimakamkan secara protokol, PDP dari Surabaya,” singkatnya.

Terpisah, Asrul Sani, Ketua Klaster Bidang Kesehatan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang saat dikonfirmasi perihal pegawai Puskesmas yang sudah sehat namun masih menjalani isolasi mamdiri mengatakan, bahwa yang lebih mengetahui hal tersebut adalah Dinkes Pamekasan. Sebab menurutnya, sampai saat ini masih belum ada pernyataan dari Dinkes Pamekasan tentang keadaan yang bersangkutan.

“Biasanya setelah 2 kali swab negatif masih dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari dirumah. Jadi, pasti masih belum masuk puskesmas dari Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Pamekasan,” timpalnya.

Baca juga:  Gebyar Vaksin HUT RI Ke-76, 500 Santri Gedangan Disuntik Vaksin

Sebelumnya, JM, telah dinyatakan positif Covid19 beberapa waktu laku berdasarkan Hasil Rapid test sepulang dari pelatihan haji tanggal 18 maret 2020. JM sempat ngantor di Puskesmas Tanjung selama 3 hari, yakni pada tanggal 19, 20, 21 maret.

Waktu itu kondisinya sudah kurang sehat, sehingga hanya duduk-duduk dan sempat istirahat di ruang jaga, sebelum dilakukan perawatan di RSU Pamekasan.

Pada senin tanggal 23 maret, JM sempat meminta ijin tidak masuk karena sakit, hingga pada selasa 24 maret. Namun pada hari rabu 25 Maret terdapat pengumuman dari Dinkes Sampang bahwa salah satu nara sumber pelatihan tki ada yg positif covid19. Sejak itu sejak itulah JM tidak masuk kantor untuk dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan yakni RSU pamekasan.

Usai kejadian tersebut, Puskesmas Tanjung sempat diisolasi, untuk dilakukan sterilisasi terhadap seluruh ruangan di Puskesmas Tanjung selama 14 hari. (RIF/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *