117 Lembaga SD Di Sumenep Dapatkan Bantuan Perbaikan Sekolah

Kabid SD Disdik Sumenep Abd. Qodir. (Foto: MR?MI)

maduraindepth com – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Pusat memberikan bantuan kepada 117 Lembaga Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep melalui DAK (Dana Alokasi Khussus) tahun anggaran 2019. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Abd.Kadir menjelaskan bantuan tersebut dalam bentuk ruang kelas baru untuk 117 SD, baik di darartan maupun kepulauan.

“Sekitar 117 lembaga SD di kabupaten Sumenep mendapat Kucuran dana melalui DAK dari Disdik Pusat dan pelaksanaannya baru dimulai tahun ini,” terangnya, Sabtu (7/9).

banner auto

Kadir juga menuturkan, jika ada dua jenis bantuan, diantaranya rehab dan jamban. “Bantuan DAK tersebut berbentuk rehab berat sebesar Rp 94. 000.000 setiap ruang, dikarenakan gedung yang lama tingkat kerusakan dianggap berat, dan ada penambahan RKB, sebab rombongan belajar lebih besar dari keberadaan kelas yang ada,” tuturnya.

Selain itu dia juga menerangkan sedikitnya 17 lembaga SD yang mendapat RKB, rehab berat 67 lembaga, dan jamban 35 lembaga. Dari rincian tersebut, kata Kadir, 33 lembaga mendapat jamban, sedangkan 2 lembaga dapat rehap dan jamban.

Sekedar diketahui, Kabupaten Sumenep memiliki lembaga SDN sebanyak 579 dan SDI sebanyak 77. Namun, untuk rehab dan RKB serta jamban sebanyak 117.

“Saat ini semua lembaga SD yang mendapat bantuan rehab melalui DAK sudah mulai pelaksanaan, ada yang sudah jalan, ada yang persiapan dengan bersih bersih lokasi. Intinya semua lembaga sudah mulai melaksanakan,” ungkapnya.

Baca juga:  Pembacokan Kakak Kandung di Pamekasan, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Kadir menegaskan, bahwa pelaksanaan rehab dan RKB terlaksana dengan baik sesuai petunjuk dan selesai tepat waktu. “Sesuai Surat Perintah Kerja (SPK), untuk rehab pelaksanaannya 90 hari kerja dan RKB 105 hari kerja, kami optimis pelaksanaan rehab dan RKB sesuai rencana,” tegasnya.

Disisi lain, ditanya soal sistem Zonasi, pihaknya mengatakan, Zonasi sudah berjalan 2 tahun dan hasilnya telah nampak. “Dengan program zonasi, pemerataan siswa sudah nampak dan lembaga yang minim siswa sudah mulai meningkat,” sambungnya. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto